“Kami sangat mengapresiasi langkah Diskominfo Sumsel. AMSI Sumsel siap berkontribusi secara maksimal agar program ini berjalan dengan baik dan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua AJI Palembang, Fajar Wiko, juga menyambut baik inisiasi ini dan berharap agar program tidak hanya berlangsung setahun, tetapi menjadi agenda rutin yang berkelanjutan.
“Pemberantasan hoaks adalah tugas bersama. Kami berharap program Sumsel Cek Fakta ini bisa menjadi bagian dari ekosistem informasi yang lebih baik dan terus berjalan ke depannya,” ujar Fajar.
Dalam sesi pelatihan, Ibrahim Arsyad dan Nila Ertina FM, selaku trainer Cek Fakta, menyampaikan materi tentang teknik verifikasi informasi, mengenali pola hoaks, serta cara kerja algoritma media sosial dalam penyebaran misinformasi.
Mereka menekankan bahwa keterampilan verifikasi informasi adalah modal utama bagi peserta pelatihan agar dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks.
“Dengan adanya pelatihan ini, peserta akan memiliki kemampuan untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang mencurigakan.
Harapannya, mereka bisa menyaring berita sebelum disebarluaskan, sehingga ekosistem informasi yang sehat dapat terwujud di Sumatera Selatan,” jelas Ibrahim.
Selain pelatihan, program ini juga akan dilengkapi dengan platform digital khusus yang dapat diakses masyarakat untuk melaporkan dan mengklarifikasi informasi yang diragukan kebenarannya.
Dengan demikian, program ini tidak hanya melibatkan pihak pemerintah, tetapi juga memberikan ruang bagi partisipasi aktif masyarakat dalam melawan hoaks.
Program Sumsel Cek Fakta yang digagas oleh Diskominfo Sumsel, bekerja sama dengan AMSI dan AJI Palembang, merupakan langkah maju dalam menghadirkan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pelatihan Fact Checker yang dilakukan diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem informasi yang sehat, transparan, dan bebas dari hoaks.
Dengan terus berkembangnya dunia digital, diperlukan langkah konkret dalam menangkal penyebaran informasi yang tidak benar.
Melalui program ini, diharapkan Sumatera Selatan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadirkan informasi yang lebih terpercaya dan berkualitas.