BATURAJA, PALPOS.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), memasang rambu-rambu peringatan dini bahaya longsor di lokasi tanah amblas dekat permukiman warga di Desa Muara Kemalajaya, Kecamatan Muara Jaya.
Kepala BPBD OKU Januar Efendi melalui Manager Pusdalops, Gunalfi, Kamis 27 Februari 2025 mengatakan bahwa curan hujan tinggi pada Selasa 25 Februari 2025 sekitar pukul 03. 00 WIB menyebabkan longsoran tanah yang hanya berjarak dua meter dari permukiman penduduk.
"Ada empat unit rumah warga di Dusun II, Desa Kemalajaya nyaris ambruk akibat longsor," katanya.
Untuk mengantisipasi longsor semakin parah pihaknya memasang rambu-rambu peringatan dini di tanah amblas untuk mengedukasi masyarakat agar sementara waktu menjauhi lokasi tersebut.
BACA JUGA:Pemkab OKU Salurkan Bantuan Logistik Untuk Korban Longsor
BACA JUGA:Bulog Serap 1.300 Ton Gabah Petani di OKU Timur
"Sementara waktu masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi longsor karena sangat berbahaya," ujarnya.
Empat kepala keluarga yang rumahnya dekat dengan lokasi longsor juga diimbau untuk sementara waktu mengungsi ke tempat yang aman guna mengantisipasi korban jiwa.
Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan jika turun hujan lagi dalam waktu lama maka longsor semakin parah hingga merambat ke rumah-rumah warga tersebut.
"Saat ini sudah ada beberapa warga yang mengosongkan rumahnya karena takut terjadi longsor susulan," jelasnya.
BACA JUGA:Kejari OKU Buka Konsultasi Hukum Gratis Melalui Halo JPN
BACA JUGA:Tempat Hiburan Malam dan Karokean Diminta Tutup Selama Ramadhan
Saat ini, kata dia, Pemkab OKU telah memperpanjang status siaga darurat banjir dan tanah longsor hingga Maret 2025 sebagai upaya penanggulangan bencana alam sedini mungkin.
Dalam penetapan status tersebut pihaknya meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.
Sebanyak 940 personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.