Semuanya bisa ditemukan di perairan sekitar Balantak.
Sayangnya, keterbatasan infrastruktur pelabuhan perikanan dan belum adanya cold storage menjadi kendala utama.
Dengan status kabupaten baru, diharapkan akan muncul kebijakan khusus yang mendukung nelayan dan pembudidaya laut lokal.
Kawasan Balantak masih menghadapi berbagai hambatan dalam aksesibilitas. Jalan penghubung antarkecamatan belum seluruhnya beraspal mulus.
Fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah menengah, dan pusat administrasi masih terbatas.
Namun, ini menjadi peluang besar bagi pemerintah daerah dan pusat untuk merancang pembangunan terpadu di Tombotika Raya.
Apalagi dengan status DOB, daerah ini akan mendapatkan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) langsung dari pemerintah pusat.
Dengan pengembangan infrastruktur dasar yang tepat, Tombotika Raya bisa menjadi kawasan strategis ekonomi baru yang menopang pertumbuhan Provinsi Sulawesi Tengah.
Usulan pemekaran ini juga mendapat dukungan dari berbagai kalangan, mulai dari DPRD Kabupaten Banggai, tokoh adat, akademisi, hingga pengusaha lokal.
Menurut Dr. Ahmad Labolo, akademisi dari Universitas Tadulako, pembentukan Kabupaten Tombotika Raya dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya lokal dan mendorong pemerataan pembangunan.
“Selama ini, pembangunan di Kabupaten Banggai cenderung terpusat di wilayah Luwuk dan sekitarnya. Dengan adanya Tombotika Raya, maka pengelolaan wilayah timur dapat lebih fokus, efisien, dan dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Namun, seperti banyak daerah lain di Indonesia yang telah menyampaikan aspirasi pemekaran, Tombotika Raya juga terbentur moratorium pembentukan daerah otonomi baru yang masih diberlakukan oleh pemerintah pusat sejak 2014.
Masyarakat berharap pemerintah pusat segera mencabut moratorium, setidaknya memberikan pengecualian untuk daerah dengan potensi strategis dan kesiapan administrasi seperti Tombotika Raya.
“Kami sudah menyiapkan kajian akademis, rekomendasi DPRD, dan pemetaan wilayah. Tinggal menunggu restu dari pusat,” kata Imran Lamander, Ketua Panitia Persiapan Pemekaran Kabupaten Tombotika Raya.
Bagi warga Balantak dan sekitarnya, pemekaran bukan hanya soal pemerintahan, tetapi soal masa depan generasi muda.
Dengan kabupaten baru, diharapkan akan tumbuh sekolah, rumah sakit, pusat pelatihan kerja, dan lapangan pekerjaan.