Kue Nagasari Pandan, Paduan Tradisi dan Inovasi yang Kian Digemari Pecinta Kuliner

Rabu 16-04-2025,09:58 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Popularitas kue nagasari pandan turut didongkrak oleh tren di media sosial.

BACA JUGA:Kue Muso : Warisan Kuliner Khas Sumatra Selatan yang Kian Diminati

BACA JUGA:Chocolate Sablé Pistachio Cookies : Perpaduan Elegan antara Cokelat dan Pistachio yang Menggoda Lidah

Banyak food blogger dan kreator konten kuliner yang mengunggah video pembuatan maupun review kue ini.

Di TikTok dan Instagram, tagar #nagasaripandan sempat menjadi tren, dengan ratusan ribu penonton menyimak bagaimana kue ini dibentuk, dibungkus, dan dikukus hingga mengeluarkan aroma wangi.

Tak sedikit juga yang mencoba membuat sendiri di rumah, karena proses pembuatannya relatif mudah dan bahan-bahannya mudah didapat.

Hanya membutuhkan tepung beras, tepung sagu, santan, daun pandan, gula, dan pisang, siapa pun bisa membuat camilan ini tanpa harus keluar rumah.

Beberapa pelaku usaha kuliner bahkan sudah mulai mengemas nagasari pandan dalam bentuk frozen food agar tahan lebih lama dan bisa dijual secara daring ke luar kota bahkan luar negeri.

Hal ini menjadi bukti bahwa kue tradisional tidak kalah bersaing dengan makanan modern lainnya jika dikemas dan dipasarkan dengan strategi yang tepat.

Salah satu UMKM yang telah mengekspor nagasari pandan ke Singapura dan Malaysia adalah “Dapoer Nenek”.

Menurut pemiliknya, Andini Prameswari, konsumen luar negeri sangat antusias dengan jajanan pasar, terutama yang memiliki ciri khas lokal seperti aroma pandan dan pembungkus daun pisang.

“Banyak orang Indonesia yang tinggal di luar negeri rindu makanan kampung halaman.

Nagasari pandan jadi favorit karena mereka bilang rasanya otentik tapi tampilannya cantik,” ujar Andini.

Pakar kuliner dan budaya, Dr. Yudi Pranata, menyebut bahwa tren naiknya popularitas kue-kue tradisional seperti nagasari pandan adalah sinyal positif bagi pelestarian kuliner nusantara.

“Kita sedang melihat generasi muda yang tidak hanya tertarik pada makanan luar, tapi juga mulai kembali mengeksplorasi warisan kuliner sendiri.

Inovasi seperti nagasari pandan ini penting agar makanan tradisional bisa tetap relevan,” jelasnya.

Kategori :