Panel instrumen fokus pada fungsi. Tidak ada layar besar atau kontrol sentuh, tapi ada takometer besar, boost gauge, dan semua informasi penting yang dibutuhkan saat memacu kendaraan.
Ini adalah tempat suci bagi mereka yang mencintai kecepatan dan presisi.
Di Jalanan dan Trek — Sang Predator Asli
Di jalan raya, Evo IV seperti raja tak bertakhta. Tenaganya melimpah, handling tajam, dan sensasi berkendara yang visceral menjadikannya mimpi basah para penggila mobil Jepang.
Di trek reli, Evo IV menunjukkan DNA-nya yang asli. Di tangan pereli legendaris Tommi Mäkinen, Evolution IV mempersembahkan dominasi luar biasa di WRC dan mengamankan gelar juara dunia — sebuah bukti nyata bahwa ini bukan sekadar mobil jalanan dengan wajah sangar, tapi pejuang sejati.
Evolusi yang Nyata
Berbeda dengan Evo I hingga III yang masih dianggap sebagai evolusi ringan dari pendahulunya, Evo IV membawa perubahan besar.
Platformnya pun benar-benar baru — Mitsubishi memindahkan orientasi mesin dari longitudinal ke transversal, mendesain ulang sasis dan sistem suspensi untuk mengakomodasi peningkatan performa.
Dengan bobot sekitar 1.360 kg, mobil ini memiliki rasio tenaga terhadap berat yang menggoda, dan keseimbangan yang nyaris sempurna.
Warisan dan Daya Tarik Abadi
Hari ini, 1997 Mitsubishi Lancer Evolution IV telah menjadi barang buruan kolektor.
Nilainya terus menanjak, bukan hanya karena performanya, tapi karena kelangkaannya dan nilai historisnya.
Ini adalah mobil yang menandai dimulainya era “Evo modern”, mengawali langkah menuju dominasi Evo V hingga X.
Dalam komunitas JDM (Japanese Domestic Market), Evo IV adalah simbol — simbol dari zaman keemasan ketika mobil dibuat dengan semangat, bukan spreadsheet.
Ketika teknologi dan hasrat bergabung dalam satu tubuh baja, membentuk mesin yang membakar adrenalin dan menciptakan kenangan di setiap lintasan.
Lebih dari Sekadar Mobil