Ketoprak : Tradisi Seni Pertunjukan yang Tak Lekang oleh Waktu

Senin 21-04-2025,10:04 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Zen Bae

PALPOS.ID - Ketoprak adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional yang telah mengakar kuat dalam budaya Indonesia, terutama di wilayah Jawa.

Sebagai seni yang memadukan unsur teater, musik, dan tari, ketoprak tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga merupakan sarana untuk menyampaikan pesan moral, nilai budaya, dan sejarah kepada masyarakat.

Dengan ciri khasnya yang sederhana namun sarat makna, ketoprak tetap relevan hingga kini meskipun telah banyak muncul bentuk-bentuk hiburan baru.

Sejarah Singkat Ketoprak

BACA JUGA:Es Doger : Sensasi Segar yang Melegenda di Tengah Panasnya Kota

BACA JUGA:Bakso Cuanki : Cita Rasa Legendaris dari Bandung yang Tak Pernah Mati Gaya

Ketoprak diperkirakan mulai berkembang di Jawa pada awal abad ke-20.

Pertunjukan ini berakar dari seni tradisional wayang wong, yaitu pertunjukan yang melibatkan aktor manusia yang memerankan cerita-cerita epik, terutama yang diambil dari Mahabharata dan Ramayana.

Namun, ketoprak mengembangkan formatnya sendiri, yang lebih mengutamakan cerita rakyat dan sejarah lokal, serta lebih mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Pada masa awalnya, ketoprak menggunakan bahasa Jawa yang kental dengan logat lokal, dan sering kali dilengkapi dengan musik gamelan sebagai pengiring.

BACA JUGA:Piscok jajanan tradisional yang tak pernah kehilangan peminat

BACA JUGA:Jasuke : Menyajikan Keunikan Rasa dan Kelezatan yang Menggugah Selera

Dalam perkembangannya, ketoprak mulai mengenal pengaruh dari budaya modern, termasuk penggunaan alat musik yang lebih beragam, serta adaptasi cerita-cerita yang lebih kontemporer.

Unsur-Unsur dalam Ketoprak

Ketoprak memiliki beberapa unsur utama yang saling melengkapi dalam menyajikan sebuah pertunjukan. Unsur pertama adalah cerita.

Kategori :