Di Siring Agung, ia dikenal berhasil menciptakan berbagai program unggulan yang menyentuh sektor ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat lokal. Kini, di Lima Ilir, semangat itu ia lanjutkan dengan berbagai terobosan baru.
Kepiawaian dalam membangun kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta menjadi salah satu kunci keberhasilannya.
Ia juga aktif mengembangkan forum warga, pelatihan hukum dasar bagi masyarakat, hingga program mediasi internal untuk mencegah konflik.
Prestasi ini tidak hanya menjadi penghargaan bagi individu, tetapi juga menjadi cermin bahwa lurah dan kepala desa dapat berperan strategis dalam pembangunan nasional jika diberi ruang dan dukungan yang tepat.
Pihak BPHN menyatakan akan terus mendorong munculnya figur-figur pemimpin lokal inspiratif seperti Rosmala Dewi.
“Harapan kami, apa yang dilakukan oleh Bu Rosmala bisa menjadi contoh baik bagi lurah dan kepala desa lainnya di seluruh Indonesia,” ujar salah satu panitia Paralegal Justice Academy 2024.
Rosmala Dewi sendiri menyampaikan rasa syukur dan haru atas penghargaan yang diterimanya.
Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa prestasi ini bukanlah miliknya sendiri, tetapi hasil kerja keras seluruh elemen masyarakat dan perangkat kelurahan yang bahu-membahu dalam membangun lingkungan yang aman, tertib, dan sejahtera.* (Koer)