Selain itu, status kota juga bisa membuka peluang lebih besar dalam mengakses Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) langsung dari pusat.
Tantangan yang Perlu Diantisipasi
Tentu saja, selain potensi, wacana ini juga memiliki tantangan yang perlu diwaspadai, seperti:
Tumpang tindih kewenangan administratif
Penolakan dari sebagian warga yang khawatir akan adanya perubahan sosial
Pembiayaan pembangunan kota baru yang cukup besar
Namun dengan perencanaan yang matang dan pendekatan yang partisipatif, tantangan ini bisa dikelola menjadi peluang.
Calon Kota Selong memiliki seluruh modal dasar untuk menjadi kota administratif baru di NTB.
Dengan populasi yang besar, infrastruktur yang memadai, serta dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, aspirasi ini patut dikawal dan didorong bersama-sama.
Di tengah tuntutan masyarakat untuk pelayanan publik yang lebih cepat, efisien, dan transparan, pemekaran wilayah seperti ini menjadi jalan strategis untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan.
Kini, Selong tak hanya dikenal sebagai ibu kota kabupaten, tapi mulai menjelma sebagai calon kota mandiri yang siap menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi baru di Pulau Lombok bagian timur.