Warga dari Kecamatan Rhee atau Buer, misalnya, harus menempuh waktu lebih dari dua jam untuk sampai ke Sumbawa Besar demi mengurus dokumen administrasi.
Dengan terbentuknya Kabupaten Sumbawa Tengah, sistem pelayanan publik seperti pembuatan KTP, akta kelahiran, layanan kesehatan, hingga perizinan usaha akan lebih cepat dan efisien.
Pemerintah daerah baru juga bisa membentuk unit-unit layanan yang berbasis digital serta memprioritaskan pelayanan langsung di kecamatan atau desa.
Penguatan Sektor Pertanian dan Pariwisata
Pemekaran wilayah bukan hanya soal pemisahan administratif, tetapi juga menjadi peluang untuk melakukan reformulasi arah pembangunan daerah.
Sumbawa Tengah memiliki dua sektor unggulan yang perlu ditopang secara serius: pertanian dan pariwisata.
1. Pertanian Berbasis Komunitas
Lahan pertanian di lima kecamatan yang tergabung dalam calon kabupaten ini cukup luas dan produktif.
Komoditas utama seperti padi, jagung, kacang tanah, dan kelapa bisa menjadi basis ekonomi kerakyatan jika dikelola dengan pendekatan agribisnis.
Pemerintah daerah baru nanti bisa lebih fokus membangun infrastruktur irigasi, pemberdayaan petani, serta kemitraan dengan koperasi dan perusahaan agribisnis.
2. Pariwisata Alam dan Budaya
Pantai-pantai alami di sekitar Alas Barat dan Utan masih belum banyak tersentuh wisatawan.
Demikian pula potensi budaya lokal seperti seni tradisional Sumbawa, ritual adat, dan kearifan lokal bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang unik.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tengah bisa mengambil pelajaran dari daerah lain yang sukses mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat, seperti Lombok Timur atau Labuan Bajo di NTT.
Kendala dan Tantangan ke Depan
Meski secara geografis dan populasi sudah memenuhi syarat, perjuangan mewujudkan Kabupaten Sumbawa Tengah tidaklah mudah.