Kerak Telor : Kuliner Legendaris yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Sabtu 26-04-2025,11:08 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Ketan yang digunakan harus ketan putih yang memiliki tekstur lengket, sehingga mudah menempel saat digoreng.

BACA JUGA:Halwa : Manisnya Tradisi India yang Tak Pernah Pudar

BACA JUGA:Kheer : Makanan Penutup Tradisional India yang Melekat di Setiap Perayaan

Setelah ketan siap, langkah selanjutnya adalah menyiapkan telur bebek yang akan dipecahkan ke dalam wajan yang telah dipanaskan.

Biasanya, telur bebek dipilih karena memiliki rasa yang lebih gurih dan tekstur yang lebih padat dibandingkan telur ayam.

Pada tahap ini, telur bebek dicampurkan dengan ketan yang sudah dipersiapkan, kemudian dimasak dengan api kecil untuk memastikan ketan dan telur meresap sempurna.

Keistimewaan lain dari kerak telor adalah penggunaan kelapa parut yang disangrai.

Kelapa parut ini memberikan rasa gurih dan aroma yang khas, yang membuat kerak telor berbeda dengan makanan berbahan ketan pada umumnya.

Setelah telur dan ketan matang, bagian bawah kerak telor akan terbentuk menjadi lapisan tipis yang renyah dan berwarna keemasan, menciptakan "kerak" yang menjadi ciri khas sajian ini.

Salah satu rahasia kelezatan kerak telor terletak pada penggunaan bumbu sambal yang dicampurkan di atasnya.

Sambal yang terbuat dari campuran cabai, bawang putih, dan garam ini memberikan sensasi pedas yang pas, menambah kenikmatan setiap suapan.

Kerak telor tidak hanya bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional, namun kini juga telah berkembang pesat di kalangan penjual makanan kaki lima di Jakarta.

Dalam beberapa tahun terakhir, kerak telor menjadi salah satu ikon kuliner Jakarta yang sangat diminati wisatawan asing.

Di kawasan-kawasan wisata seperti Monas, Kota Tua, dan sekitar Bundaran HI, banyak pedagang yang menjajakan kerak telor sebagai pilihan camilan khas Betawi.

Salah satu alasan mengapa kerak telor tetap eksis hingga kini adalah karena makanan ini mampu bertahan meskipun dunia kuliner terus berkembang dan bergeser ke arah modernisasi.

Hal ini membuktikan bahwa keragaman kuliner tradisional masih memiliki tempat di tengah arus globalisasi.

Kategori :