Gudeg : Kuliner Khas Yogyakarta yang Menggugah Selera

Minggu 27-04-2025,08:49 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Proses memasak Gudeg membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa mencapai 6 hingga 12 jam, tergantung pada cara memasaknya.

BACA JUGA:Keistimewaan Bubur Ayam : Sajian Legendaris yang Menggugah Selera

BACA JUGA:Segarnya Es Goyobod, Minuman Legendaris Khas Sunda yang Kembali Naik Daun

Semakin lama proses memasaknya, semakin meresap rasa bumbu ke dalam nangka muda, menghasilkan cita rasa yang semakin lezat.

Salah satu ciri khas Gudeg adalah warnanya yang cokelat kemerahan, yang diperoleh dari penggunaan daun jati saat memasak.

Daun jati memberi warna alami dan juga menambah aroma yang khas pada Gudeg.

Selain itu, ada pula variasi Gudeg yang menggunakan bahan pelengkap, seperti ayam, telur, tempe, atau tahu, yang dimasak bersama dengan Gudeg untuk menambah cita rasa.

Meskipun Gudeg Yogyakarta memiliki ciri khas yang sama, terdapat beberapa variasi yang bisa ditemui di berbagai tempat.

Gudeg bisa disajikan dalam dua jenis rasa: Gudeg kering dan Gudeg basah.

Gudeg kering memiliki tekstur yang lebih padat dan tidak terlalu berkuah, sementara Gudeg basah memiliki kuah yang lebih banyak, memberikan rasa gurih yang lebih terasa.

Gudeg juga bisa disajikan dengan berbagai macam pelengkap.

Yang paling umum adalah ayam kampung yang dimasak dengan bumbu rempah khas, telur rebus, serta tempe dan tahu bacem.

Tempe bacem ini merupakan tempe yang dimasak dengan kecap manis dan rempah-rempah hingga rasanya manis dan gurih.

Selain itu, Gudeg juga dikenal dengan sambal krecek, yaitu sambal yang terbuat dari kulit sapi yang dimasak dengan bumbu pedas.

Sambal krecek memberikan sentuhan pedas yang melengkapi rasa manis dari Gudeg. Bagi yang menyukai cita rasa pedas, sambal ini menjadi pelengkap yang wajib ada.

Di Yogyakarta, Gudeg bukan hanya sekadar makanan. Ia telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi yang tidak bisa dipisahkan.

Kategori :