Namun, sejumlah elite PDI-P sebelumnya telah menyatakan bahwa partai banteng bermoncong putih itu memilih berada di luar pemerintahan, mengingat posisinya sebagai oposisi yang akan menjalankan fungsi checks and balances.
Pertemuan Prabowo–Megawati bisa menjadi titik balik dari pilihan sikap tersebut, atau justru menjadi bentuk silaturahmi politik tanpa embel-embel kekuasaan.
Kita sebagai bangsa menyambut baik segala bentuk dialog dan silaturahmi antar pemimpin nasional.
Pertemuan Prabowo dan Megawati — dua tokoh yang pernah berada di jalur berbeda — merupakan contoh bahwa politik tidak selalu tentang menang atau kalah, tetapi bagaimana memikirkan dan mengusahakan yang terbaik untuk Indonesia.
Bahlil Lahadalia mungkin benar. Kebiasaan ini harus terus dilestarikan. Agar politik kita tidak kehilangan esensinya: membangun bangsa, bukan sekadar meraih kekuasaan.