Saat itu, pembatasan mobilitas, gangguan logistik, dan penurunan aktivitas industri menyebabkan ekspor anjlok.
Melemahnya Permintaan dari China dan India
China dan India, dua negara dengan perekonomian terbesar di Asia dan pasar utama bagi batu bara Indonesia, memainkan peran kunci dalam penurunan ekspor ini.
BACA JUGA:Masyarakat Sipil Menduga Danantara Sebagai Alat Melanggengkan Industri Batubara
1. China Kurangi Ketergantungan pada Impor
China tercatat mengurangi pembelian batu bara Indonesia sebesar 14 juta ton atau sekitar 20% dibandingkan dengan periode Januari-April 2024.
Kebijakan strategis Beijing yang mendorong peningkatan produksi batu bara domestik menjadi salah satu penyebab utama.
Selain itu, dorongan Pemerintah Tiongkok untuk mengurangi emisi karbon dan memperbaiki kualitas udara juga berdampak langsung pada penurunan impor batu bara.
Negara Tirai Bambu ini semakin serius dengan target “net-zero emission” dan secara bertahap memangkas ketergantungan terhadap energi fosil.
2. India Perkuat Produksi Dalam Negeri
Sementara itu, India juga memangkas impor batu bara dari Indonesia sebesar 6 juta ton atau 15% dalam periode yang sama.
Hal ini disebabkan oleh upaya pemerintah India dalam meningkatkan produksi batu bara domestik melalui perusahaan-perusahaan seperti Coal India Limited (CIL).
India juga sedang memperkuat strategi ketahanan energi nasionalnya dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam lokal.