Transportasi dan Pergudangan: 8,7%
Fakta bahwa 99,9% dari total ULN pemerintah merupakan utang jangka panjang juga menjadi sinyal positif bahwa pemerintah memiliki strategi pengelolaan utang yang berorientasi pada kestabilan fiskal jangka panjang.
BACA JUGA:Timnas Futsal Putri Indonesia Lolos ke Perempat Final dan Buka Peluang ke Piala Dunia!
BACA JUGA:Fakta Bakwan Makanan Khas Indonesia : Berikut Cara Memasak Bakwan Krenyes dan Garing
ULN Swasta Justru Mengalami Penurunan
Sementara ULN pemerintah mengalami peningkatan, ULN swasta justru mencatatkan penurunan atau kontraksi pada kuartal I/2025.
Total utang luar negeri swasta tercatat US$195,5 miliar, mengalami kontraksi 1,2% YoY, membaik dari kontraksi 1,6% YoY pada kuartal sebelumnya.
Kontraksi ini mayoritas berasal dari perusahaan non-keuangan (nonfinancial corporation), yang mencatatkan penurunan utang sebesar 0,9% YoY, membaik dari kontraksi 1,7% pada akhir tahun 2024.
Dari sisi sektor ekonomi, ULN swasta masih didominasi oleh sektor-sektor produktif, yaitu:
Industri Pengolahan
Jasa Keuangan dan Asuransi
Pengadaan Listrik dan Gas
Pertambangan dan Penggalian
Keempat sektor tersebut menyumbang 79,6% dari total ULN swasta, yang juga didominasi oleh utang jangka panjang dengan porsi 76,4%.
Keseimbangan yang Sehat: Antara Pinjaman dan Keberlanjutan
Meski nilai utang luar negeri meningkat, Bank Indonesia menekankan bahwa fokus utama pemerintah adalah menjaga struktur utang tetap sehat dan terkendali.