Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: DOB Kabupaten Raja Ampat Selatan untuk Masa Depan Ekonomi dan Lingkungan

Jumat 23-05-2025,15:07 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: DOB Kabupaten Raja Ampat Selatan untuk Masa Depan Ekonomi dan Lingkungan.

Gelombang aspirasi pemekaran wilayah kembali mengemuka, kali ini datang dari kawasan selatan Kabupaten Raja Ampat, yang mengusulkan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Raja Ampat Selatan. 

Wacana ini menjadi perhatian khusus masyarakat dan pemerintah daerah karena membawa visi besar: mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, memperkuat peran masyarakat adat, serta memastikan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Jika sebelumnya wilayah utara Raja Ampat telah lebih dahulu berkembang dengan adanya berbagai program prioritas nasional, kini giliran kawasan selatan untuk bersinar dan mendapatkan porsi pembangunan yang lebih adil dan merata. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Timur: Usulan Pembentukan Provinsi Blambangan dan Potensi Besar di Sektor Pertanian

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Timur: Masyarakat Bingung Tentukan Nama Provinsi Baru, Mataraman atau Jawa Selatan?

Pemekaran ini bukan semata-mata tentang pembentukan pemerintahan baru, namun tentang menjawab ketimpangan pembangunan, membuka isolasi wilayah, dan memaksimalkan potensi kelautan dan pariwisata yang luar biasa di wilayah tersebut.

Mengapa Kabupaten Raja Ampat Selatan Layak Menjadi DOB?

1. Kekayaan Ekowisata dan Biodiversitas Laut Dunia

Wilayah selatan Raja Ampat menyimpan salah satu kekayaan ekowisata dan biodiversitas laut terbesar di dunia. 

Kawasan seperti Misool, Kofiau, dan sekitarnya telah lama dikenal para penyelam internasional sebagai surga bawah laut dengan karang terindah dan spesies laut yang langka.

BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Jawa Timur: Calon Provinsi Madura untuk Pengelolaan Kebudayaan Lokal

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Muncul Dua Nama Calon Provinsi Baru, Muria Raya atau Jawa Utara?

Namun hingga kini, minimnya infrastruktur dan aksesibilitas membuat kawasan tersebut tertinggal secara pembangunan. 

Dengan status sebagai DOB, wilayah ini dapat memperoleh alokasi anggaran tersendiri, membangun bandara lokal, pelabuhan rakyat, jalan penghubung antar kampung, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan yang memadai.

Kategori :