Namun, dengan semakin banyaknya restoran India yang bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali, chapati mulai dikenal dan diminati.
BACA JUGA:Cemilan Sotong, Inovasi Lezat yang Kian Digemari Masyarakat
BACA JUGA:Sempol Ayam, Camilan Khas Malang yang Kian Populer di Seluruh Indonesia
Salah satu restoran yang menyajikan chapati sebagai menu andalan adalah “The Royal Curry House” di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Menurut pemiliknya, Manish Kapoor, chapati menjadi pilihan favorit pelanggan yang ingin makanan sehat tanpa minyak berlebih.
“Banyak orang Indonesia yang sudah mulai mencari makanan sehat.
Chapati ini dibuat tanpa minyak sama sekali, hanya tepung gandum dan air, sangat cocok untuk diet,” ujar Manish.
Selain lewat restoran, chapati juga mulai dikenal lewat kegiatan kebudayaan seperti festival India dan acara komunitas Asia Selatan di Indonesia.
Dalam perayaan Holi atau Diwali, misalnya, chapati sering menjadi bagian dari hidangan khas yang disajikan kepada para tamu.
Kelezatan yang Sederhana: Cocok untuk Lidah Nusantara
Yang membuat chapati menarik adalah kesederhanaannya.
Meski hanya terdiri dari tiga bahan utama, roti ini bisa menjadi pelengkap yang sempurna untuk berbagai jenis makanan.
Teksturnya yang lembut di dalam dan sedikit renyah di luar cocok dipadukan dengan kari ayam, kambing, atau bahkan rendang.
Chef lokal seperti Chef Dwi Laras dari Yogyakarta bahkan mulai melakukan eksplorasi dengan mengadaptasi chapati ke dalam masakan Indonesia.
“Saya pernah membuat chapati isi ayam rica-rica dan ternyata cocok sekali.
Karena teksturnya netral, dia bisa menyerap bumbu apapun,” ujarnya dalam acara demo masak bertema “Fusion Asia” beberapa waktu lalu.