Salah satu keunikan Thali adalah perbedaan mencolok antar daerah di India.
BACA JUGA:Kadhi : Lezatnya Perpaduan Rasa Asam dan Rempah dari Dapur Tradisional India
BACA JUGA:Cemilan Sotong, Inovasi Lezat yang Kian Digemari Masyarakat
Di selatan, Thali biasanya vegetarian dan disajikan di atas daun pisang, lengkap dengan sambar (kari lentil), rasam (sup asam), chutney, dan nasi.
Sementara itu, Thali dari Gujarat cenderung manis, dengan campuran dal (lentil), sayur-sayuran, dan hidangan penutup seperti halwa atau kheer.
Di India Utara, Thali lebih banyak menggunakan roti seperti chapati atau naan, serta kari berisi daging seperti ayam mentega (butter chicken) atau kambing rogan josh.
Tak ketinggalan, raita (yogurt berbumbu) dan gulab jamun (manisan susu) menjadi pelengkap manis dalam hidangan.
“Setiap wilayah memiliki bahan dan teknik masak yang berbeda, sehingga Thali juga berubah sesuai daerah.
Ini menjadikannya representasi mini dari India dalam satu nampan,” tambah Chef Ravi.
Di Indonesia, kepopuleran Thali semakin meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali.
Restoran-restoran India mulai menjadikan Thali sebagai menu andalan, karena konsep ini memungkinkan pelanggan untuk mencoba berbagai makanan India sekaligus tanpa harus memesan banyak porsi.
Menurut pemilik restoran Dawat di Jakarta Selatan, minat masyarakat terhadap makanan India meningkat tajam dalam tiga tahun terakhir.
“Banyak yang datang karena penasaran ingin mencoba kari India yang autentik.
Tapi setelah mencicipi Thali, mereka justru lebih tertarik karena dapat banyak rasa dalam satu menu,” kata Anand Kapoor, pemilik restoran asal Mumbai yang telah bermukim di Indonesia sejak 2010.
Beberapa restoran di Indonesia juga mulai berinovasi dengan Thali agar lebih cocok dengan selera lokal.
Misalnya, mengurangi tingkat kepedasan atau menambahkan unsur lokal seperti sambal atau kerupuk sebagai pelengkap.