Usulan pemekaran wilayah Bengkulu ini kembali mencuat setelah adanya diskusi serius yang melibatkan sejumlah tokoh nasional dan daerah, termasuk Marzuki Usman, mantan Menteri Pariwisata di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ia dikenal sebagai salah satu penggagas awal Provinsi Puncak Andalas sejak lebih dari satu dekade lalu.
Sejarah Panjang Aspirasi Puncak Andalas
Aspirasi pembentukan provinsi ini sebenarnya sudah bergulir sejak tahun 2010, saat muncul kekhawatiran bahwa daerah-daerah di wilayah perbukitan Sumatera kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah provinsi induk.
Keterbatasan akses jalan, jauhnya jarak ke ibukota provinsi, serta perbedaan geografis dan budaya menjadi pemicu utama.
BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Bengkulu: Usulan Pembentukan Kabupaten Bumi Pekal Kian Melaju
Menurut catatan sejarah lokal, masyarakat dari wilayah Kerinci, Solok Selatan, dan Mukomuko memiliki ikatan historis dan budaya yang cukup kuat.
Selain faktor kedekatan geografis, mereka juga memiliki tantangan yang sama dalam hal pembangunan dan pelayanan publik, terutama dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Ibukota dan Potensi Strategis
Dalam wacana yang berkembang, Kota Sungai Penuh diusulkan sebagai calon ibukota Provinsi Puncak Andalas.
Letaknya yang strategis, berada di tengah wilayah usulan, serta telah berkembang sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi regional, menjadikan kota ini dianggap memenuhi kriteria administratif dan logistik.
Potensi sumber daya alam (SDA) yang besar, seperti hasil perkebunan, pertanian, dan pariwisata alam (Danau Kerinci, Gunung Tujuh, dan Air Terjun Telun Berasap), juga menjadi daya tarik lain bagi pembentukan provinsi baru ini. Dengan adanya status provinsi, potensi tersebut diyakini bisa dikembangkan lebih optimal.
2. Provinsi Palapa Selatan: Identitas Budaya dan Wilayah yang Terhubung
Menggabungkan Daerah Keturunan Suku Besemah
Provinsi Palapa Selatan adalah usulan baru yang muncul sebagai respon atas perlunya representasi daerah-daerah berakar budaya Suku Besemah, yang tersebar di perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Adapun wilayah yang diusulkan bergabung ke dalam Provinsi Palapa Selatan meliputi:
Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, dan Empat Lawang dari Sumatera Selatan
Kabupaten Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kaur dari Provinsi Bengkulu
Keunikan dari usulan ini adalah penekanan pada kebudayaan lokal sebagai basis identitas wilayah.