Mereka memandang Sumselbar sebagai peluang untuk membangun daerah asal dengan pendekatan baru dan tata kelola yang lebih responsif.
Alasan Strategis Pemekaran Sumselbar
1. Dekatkan Layanan Pemerintahan
Daerah seperti Muratara atau PALI memerlukan waktu berjam-jam untuk mengakses layanan pemerintahan di Palembang.
Pemekaran akan menghadirkan pusat administrasi yang lebih dekat dan efisien.
2. Pemerataan Anggaran Pembangunan
Selama ini, konsentrasi pembangunan masih terfokus di kawasan timur dan tenggara Sumsel.
Dengan status provinsi, Sumselbar bisa mengakses dana transfer pusat seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Insentif Daerah (DID) secara mandiri.
3. Optimalisasi Sumber Daya Alam
Wilayah seperti Muara Enim dan Lahat memiliki cadangan batu bara dan energi panas bumi yang melimpah. Namun, pemanfaatannya masih belum maksimal karena faktor birokrasi pusat daerah.
Sumselbar bisa mempercepat proses investasi melalui otonomi perizinan.
4. Peningkatan Daya Saing Wilayah
Dengan penataan wilayah yang baik, Sumselbar dapat menjadi pusat ekonomi baru di barat Sumatera Selatan yang berbatasan langsung dengan Jambi dan Bengkulu.
Dilema dan Tantangan: Antara Harapan dan Realitas
Moratorium DOB oleh Pemerintah Pusat
Hingga kini, pemerintah pusat masih menerapkan moratorium pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).
Sumselbar termasuk dalam antrian panjang daerah yang menunggu restu pusat.
Namun, gelombang aspirasi yang terus menguat bisa menjadi tekanan politik positif untuk mencabut moratorium secara selektif.
Kesiapan Infrastruktur dan SDM
Mendirikan provinsi baru berarti harus menyediakan gedung pemerintahan, kantor DPRD, rumah sakit provinsi, universitas negeri, dan perangkat birokrasi lainnya. Ini membutuhkan perencanaan dan dana yang tidak sedikit.
Koordinasi Antarwilayah dan Penguatan Identitas
Keterlibatan kabupaten dari provinsi lain seperti Sarolangun dan Rejang Lebong harus diikuti dengan persetujuan DPRD dan Gubernur asal masing-masing daerah, serta harmonisasi kebijakan lintas provinsi.
Media Sosial sebagai Penggerak Aspirasi
Di era digital, gerakan dukungan terhadap pembentukan Sumselbar tak hanya berlangsung di ruang-ruang formal, tapi juga di platform sosial media.
Hashtag seperti #SumselbarBerdaulat dan #ProvinsiBaratSumsel telah digunakan untuk menyuarakan:
Dukungan masyarakat
Konten sejarah dan budaya
Potensi ekonomi dan pariwisata
Tokoh pendukung dan statement elite politik lokal
Kampanye digital yang kreatif terbukti mampu menggalang solidaritas publik dan menekan pengambil kebijakan di tingkat pusat.