Salah satunya terlihat di KPKNL Jakarta III, di mana sesi open bidding pada 11 Juni 2025 dipandu langsung oleh pejabat lelang dari DJKN dan disaksikan oleh perwakilan KPK.
BACA JUGA:Spesialis Curanmor Asal PALI Akhirnya Ditangkap TEKAB Polres Prabumulih Setelah Tiga Bulan Buron
Mungki Hadipratikto, Direktur Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi KPK, menyampaikan bahwa antusiasme peserta lelang sangat tinggi.
Bahkan, ada salah satu barang lelang, tercatat ada lebih dari 20 peserta yang saling berebut penawaran, hingga detik-detik terakhir sebelum penutupan.
"Saya melihat peserta sangat luar biasa antusiasmenya. Bahkan, ada salah satu barang yang diperebutkan oleh kurang lebih 20 peserta lelang.
Kejar-kejaran penawaran masih terjadi hingga 10 detik sebelum lelang ditutup," ungkap Mungki.
Salah satu kejadian menarik dalam lelang kali ini yaitu terjualnya kemeja sutera lengan panjang dengan harga fantastis.
Dibuka hanya dengan harga limit Rp5.700, barang tersebut akhirnya terjual dengan harga Rp5.675.700.
Tak hanya itu, mobil VW Caravelle yang semula dibuka dengan harga Rp17,9 juta, akhirnya laku terjual dengan harga mencengangkan Rp123,9 juta.
Selain itu, beberapa barang rampasan yang sebelumnya gagal terjual kini berhasil dilepas ke publik, seperti sepeda motor Triumph Speedmaster Bonneville, tas Louis Vuitton, dan sepeda lipat Brompton.
"Contohnya motor perkara Rafael Alun, alhamdulillah laku juga.
Begitu juga dengan mobil VW Caravelle dan tas LV yang sudah dua kali gagal ternyata laku juga.
Semuanya akhirnya terjual.
Ini tentu capaian yang sangat baik," tambah Mungki.
Program lelang barang rampasan ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat bahwa pemberantasan korupsi tak hanya berorientasi pada pemidanaan pelaku, tetapi juga menitikberatkan pada pemulihan aset dan kerugian negara.