Inovasi AVA, Mobil Otonom Listrik Berbasis AI untuk Transformasi Digital Otomotif Nasional

PALPOS.ID–Dunia otomotif Indonesia kembali mencatat sejarah baru melalui inovasi teknologi strategis yang diperkenalkan di ajang Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025.

Salah satu bintang pameran yang menjadi pusat perhatian adalah AVA, prototipe kendaraan listrik otonom yang menjadi simbol transformasi digital di sektor transportasi nasional.

Acara ini digelar pada Kamis, 7 Agustus 2025, dan menjadi momentum penting bagi masa depan mobilitas cerdas di Indonesia.

AVA bukan sekadar mobil listrik biasa. Ia adalah Autonomous Vehicle (AV) hasil kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sejumlah mitra industri, yang dirancang sebagai solusi mobilitas cerdas berbiaya rendah untuk mendukung sektor logistik, industri, dan pariwisata.

BACA JUGA:Dari Kampus ke Pelosok: Inovasi Motor Listrik Modultrax Karya ITB

BACA JUGA:Pertarungan Gengsi: Lexus LC 500 Convertible Tantang Elegansi Mercedes-Benz Coupe

Dengan pendekatan teknologi yang unik, AVA hadir untuk mempercepat transisi menuju era digital di dunia transportasi Indonesia.

Mengapa AVA Berbeda dari Kendaraan Otonom Lainnya?

Mayoritas kendaraan otonom di dunia saat ini mengandalkan sistem navigasi canggih seperti LiDAR atau GPS presisi tinggi.

Sistem tersebut, meskipun akurat, membutuhkan biaya besar, baik dalam pengadaan maupun perawatan. AVA memilih jalur yang berbeda:

BACA JUGA:GWM Tank 300 HEV, SUV Hybrid yang Memadukan Kekuatan dan Kenyamanan

BACA JUGA:Terik Matahari Bukan Masalah, Ikuti 5 Tips Aman Berkendara ini!

-Mengandalkan kamera dan computer vision untuk membaca marka jalan.

-Memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk memproses informasi secara real-time.

Sumber: