Kecamatan ini terletak di antara Sungai Lilin dan Sekayu, menjadikannya sebagai wilayah penghubung yang vital.
Sebagian besar wilayah Keluang merupakan kawasan hasil program transmigrasi nasional sejak era Orde Baru.
Penduduknya terdiri dari beragam etnis yang hidup harmonis dengan kegiatan utama di sektor pertanian dan perkebunan.
Meski cukup produktif, masyarakat Keluang sering kali merasa tertinggal dalam hal pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur.
Muba Timur bisa menjadi momentum untuk mengangkat kesejahteraan warga transmigran yang telah lama berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
6. Kecamatan Bayung Lencir: Raksasa Ekonomi di Wilayah Barat
Bayung Lencir merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah 4.847 km², bahkan lebih luas dari Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat.
Terdiri dari dua kelurahan dan 22 desa, Bayung Lencir berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi, menjadikannya kawasan perlintasan antarprovinsi yang sangat strategis.
Wilayah ini merupakan sentra sumber daya alam, mulai dari minyak dan gas bumi, batubara, hingga perkebunan sawit skala besar.
Kehadiran sejumlah perusahaan nasional dan multinasional menjadikan Bayung Lencir sebagai lokomotif ekonomi di wilayah ini.
Namun, karena terlalu jauh dari Sekayu, banyak aspirasi masyarakat yang belum terakomodasi dengan baik.
Jika menjadi bagian dari Kabupaten Muba Timur, Bayung Lencir dapat difokuskan sebagai kawasan industri energi dan pertanian berkelanjutan.
Potensi dan Harapan: Muba Timur Menuju Daerah Otonomi Maju
Enam kecamatan yang diusulkan masuk dalam wilayah Kabupaten Muba Timur memiliki total luas lebih dari 8.000 km², dengan jumlah penduduk mencapai ratusan ribu jiwa.
Jika pemekaran ini terealisasi, maka Muba Timur akan menjadi salah satu DOB terbesar secara wilayah dan sumber daya.
Dari sektor ekonomi, potensi minyak, gas, batubara, perkebunan, serta logistik sangat melimpah.
Sementara dari aspek sosial, masyarakat memiliki semangat gotong royong dan kesadaran tinggi terhadap pentingnya otonomi lokal.
Presidium Muba Timur menegaskan bahwa perjuangan mereka bukan untuk memisahkan diri secara politik, tetapi untuk mempercepat pembangunan, memperpendek jarak kendali pemerintahan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.