“Ini adalah peluang untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil laut lokal.
Selain menjual ikan segar, masyarakat pesisir kini bisa mengolahnya menjadi produk kuliner bernilai jual tinggi seperti sate tuna,” ujar Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Ir. Thomas Lumingkewas.
Ia menambahkan bahwa promosi kuliner seperti sate tuna bisa menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan, terutama mereka yang ingin merasakan pengalaman gastronomi khas Indonesia.
Meski memiliki banyak keunggulan, pengembangan sate tuna juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti ketersediaan bahan baku yang harus tetap segar, fluktuasi harga ikan di pasar, dan edukasi pasar mengenai pentingnya konsumsi ikan laut.
Selain itu, diperlukan standar higienitas dan kualitas dalam pengolahan agar produk sate tuna dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Namun demikian, dengan dukungan dari berbagai pihak dan minat masyarakat yang terus tumbuh, masa depan sate tuna tampak cerah.
Bukan tidak mungkin, beberapa tahun ke depan sate tuna bisa sejajar dengan sate ayam sebagai ikon kuliner Nusantara.*