Beberapa analis bahkan memprediksi harga minyak dapat meroket ke level US$120–US$140 jika eskalasi berlanjut.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: 9 Kecamatan Siap Bergabung Kabupaten Baru Banyuasin Timur
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan pihaknya akan memutuskan apakah akan melibatkan diri dalam perundingan dengan Iran "dalam dua minggu ke depan", mencerminkan ketidakpastian diplomasi yang menambah sentimen negatif di pasar.
Dengan tekanan geopolitik yang kian membara dan kekhawatiran resesi global yang masih membayangi, para investor disarankan terus memantau perkembangan dan mempertimbangkan alokasi aset aman seperti emas sebagai bentuk perlindungan nilai di tengah gejolak.*(Del)