Tak hanya itu, kuah seblak juga bisa dikombinasikan dengan berbagai topping lain seperti sosis, bakso, makaroni, ceker, hingga kerupuk basah.
BACA JUGA:Seblak : Cita Rasa Pedas Khas Bandung yang Mendunia
BACA JUGA:Tumis Jantung Pisang, Hidangan Sehat dengan Rasa Lezat yang Memikat
Hal ini menjadikan cireng kuah seblak sebagai sajian fleksibel yang bisa disesuaikan dengan selera masing-masing.
“Biasanya saya tambah bakso sama ceker. Pedes level lima! Nikmat banget kalau dimakan pas hujan,” ujar Fadil (22), mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bandung.
Popularitas cireng kuah seblak juga tak lepas dari peran media sosial.
Di TikTok, tagar #CirengKuahSeblak telah ditonton lebih dari 15 juta kali.
Banyak kreator konten makanan yang membuat video resep dan review, memicu tren yang menyebar hingga ke luar Bandung.
Salah satu video viral berasal dari akun @kulinerpedasbdg yang menampilkan review jujur mengenai sebuah warung cireng kuah seblak di Antapani.
Dalam waktu 24 jam, video tersebut telah ditonton 600 ribu kali dan mendapatkan ribuan komentar.
“Wah, ini sih fix comfort food versi Bandung.
Kuahnya mantap, cirengnya lembut dan kenyal. Pedesnya bikin nagih!” tulis salah satu komentar.
Melihat tren tersebut, banyak pelaku UMKM di bidang kuliner mulai melirik peluang untuk menjual makanan ini, baik secara mandiri maupun melalui kemitraan.
Bahkan beberapa gerai seblak besar pun mulai menambahkan varian cireng kuah dalam daftar menunya.
Pakar kuliner dan wirausaha UMKM, Ir. Budi Santoso, M.Si., menyebut bahwa cireng kuah seblak berpotensi besar menjadi tren jangka panjang, bukan sekadar makanan musiman.
“Kombinasi bahan lokal yang mudah didapat, rasa yang sudah diterima pasar, serta fleksibilitas varian membuat makanan ini sangat menjanjikan untuk skala bisnis.