Tak bisa dimungkiri, bisnis bakso merupakan salah satu usaha kuliner yang paling tahan banting.
BACA JUGA:Cireng Kuah Seblak : Inovasi Kuliner Khas Bandung yang Makin Digemari
BACA JUGA:Tahu Gejrot : Kuliner Tradisional Cirebon yang Terus Menggoda Lidah Penikmat Nusantara
Saat ekonomi naik maupun turun, permintaan terhadap bakso tetap tinggi.
Ini karena harga bakso cenderung terjangkau, mengenyangkan, dan rasanya disukai banyak orang.
Salah satu contoh kesuksesan bisnis bakso adalah Bakso Solo Samrat, Bakso Boedjangan, hingga bakso legendaris seperti Bakso President di Malang.
Bahkan di beberapa kota besar, konsep waralaba atau franchise bakso kini semakin menjamur, menunjukkan bahwa hidangan ini tidak hanya populer sebagai makanan, tapi juga sebagai peluang usaha yang menguntungkan.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, sektor makanan dan minuman termasuk yang tumbuh pesat pasca-pandemi, dan bakso menjadi salah satu kontributor terbesarnya.
Tak hanya di dalam negeri, bakso juga mulai diperkenalkan di berbagai negara.
Banyak diaspora Indonesia yang membuka usaha bakso di luar negeri, seperti di Australia, Belanda, hingga Amerika Serikat.
Para penikmat kuliner mancanegara pun mulai mengenal bakso sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia.
Selain itu, media sosial memainkan peran besar dalam mempopulerkan bakso.
Banyak food vlogger dan influencer makanan yang mengunggah video menikmati bakso dengan berbagai gaya dan topping unik, menarik minat generasi muda untuk terus mencintai makanan tradisional ini.
Seiring berkembangnya tren kuliner, para pengusaha bakso terus berinovasi.
Kini muncul tren bakso bakar, bakso berkuah susu, hingga bakso vegan berbahan dasar jamur atau kacang-kacangan untuk menjangkau konsumen yang menjalani pola makan khusus.
Di Bandung, misalnya, sebuah kedai bernama "Bakso Science" menyajikan bakso dengan tampilan futuristik, seperti disajikan dalam dry ice atau menggunakan teknik molecular gastronomy.