Harus sabar, pakai minyak yang baru, dan irisan bawangnya tidak boleh terlalu tipis,” ujar Ibu Yanti, pengusaha kacang goreng bawang asal Wonogiri yang telah menekuni usaha ini selama 12 tahun.
Menurutnya, selain teknik, pemilihan bahan juga sangat penting.
Kacang tanah yang digunakan harus berkualitas tinggi—tidak terlalu kecil, tidak kopong, dan tidak lembap.
Begitu juga dengan bawangnya, lebih baik menggunakan bawang putih lokal karena aromanya lebih kuat dan rasanya lebih tajam.
BACA JUGA:Laksa Udang Pedas, Perpaduan Rasa Tradisional dan Sensasi Pedas yang Menggoda Selera
BACA JUGA:Sayur Sup Bening, Hidangan Sederhana Penuh Gizi yang Tetap Jadi Favorit Keluarga Indonesia
Di balik rasanya yang sederhana, kacang goreng bawang ternyata menjadi ladang usaha yang cukup menjanjikan.
Banyak pelaku UMKM di berbagai wilayah Indonesia yang menggantungkan hidup dari produksi camilan ini.
Di daerah Jawa Tengah, misalnya, sentra produksi kacang goreng bawang telah menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal.
Produk-produk dari rumah tangga dikemas menarik dan dipasarkan melalui berbagai jalur, mulai dari pasar tradisional hingga marketplace online.
“Setiap bulan kami bisa produksi sekitar 200 kilogram kacang goreng.
Kami pasarkan ke warung, toko oleh-oleh, bahkan sudah ada reseller tetap di Jakarta dan Bandung,” kata Agus Santoso, pengusaha UMKM dari Semarang.