“Anak-anak muda sekarang suka yang unik.
Makanya kita coba bikin varian pedas daun jeruk, ternyata peminatnya lumayan banyak,” kata Ika Nuraini, pemilik merek camilan lokal dari Bandung.
Selain rasa, inovasi juga terlihat dalam kemasan.
Produsen kini lebih sadar akan pentingnya tampilan produk. Kacang goreng bawang tidak lagi hanya dijual dalam plastik kiloan, tetapi juga dalam standing pouch, toples eksklusif, bahkan gift box edisi lebaran.
Di era makanan ringan impor dan tren camilan kekinian, kacang goreng bawang tetap menunjukkan eksistensinya. Hal ini membuktikan bahwa selera tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia.
Dengan dukungan teknologi, pemasaran digital, dan inovasi produk, camilan legendaris ini tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang.
Peluang bisnis kacang goreng bawang pun terbuka lebar, baik untuk pelaku usaha pemula maupun yang ingin mengembangkan skala produksi.
Di tengah perubahan zaman, kacang goreng bawang mengajarkan satu hal: kesederhanaan rasa yang dikerjakan dengan sepenuh hati tak akan pernah lekang oleh waktu.