Cegah Kekerasan Terhadap perempuan dan Anak, Pemkot Prabumulih Gagas Sistem Layanan Terpadu

Minggu 20-07-2025,14:26 WIB
Reporter : Prabu
Editor : Dahlia

Ini akan sangat mempermudah sekaligus mempercepat proses penanganan,” jelasnya.

BACA JUGA:12 Kali Beraksi di Prabumulih, 3 Komplotan Spesialis Curanmor Asal OKU Timur Ditangkap, 2 Diantaranya Ditembak

BACA JUGA:Ratusan Offroader Bakal Ramaikan Bhayangkara Adventure Offroad 2025 Polres Prabumulih

Selain itu sambung Eti Agustina, jika program ini benar-benar terwujud nantinya diharapkan dapat mencegah terjadinya kekerasan terhadap Perempuan dan anak.

“Nanti Masyarakat bisa konsul melalui program ini seperti di puskesmas konsul masalah Kesehatan, ini sangat baik sendiri kalau ada di prabumulih ini,” tuturnya.

Pembentukan sistem satu layanan ini berangkat dari fakta di lapangan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi di wilayah Kota Prabumulih.

Meskipun tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelaporan dan perlindungan hukum sudah mulai tumbuh, namun hambatan struktural dan minimnya sistem pelayanan yang terintegrasi menjadi kendala utama dalam proses pendampingan.

Data internal dari DP3AKB mencatat bahwa sepanjang tahun 2024 hingga pertengahan 2025, tercatat kasus kekerasan baik fisik, psikis, maupun kekerasan seksual yang melibatkan perempuan dan anak.

Sebagian besar korban mengalami trauma mendalam dan membutuhkan penanganan segera secara hukum maupun psikologis.

“Kita tidak ingin korban justru mengalami retraumatisasi karena harus menjelaskan kasusnya berulang kali ke instansi berbeda.

Dengan sistem satu layanan ini, cukup satu kali laporan, semua unsur akan bekerja bersama,” terang Eti.

Rencana Pemkot Prabumulih ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, termasuk aktivis perempuan, tokoh masyarakat, hingga akademisi.

Mereka menilai bahwa sistem satu layanan akan menjadi langkah maju yang sangat penting dalam penanganan kasus kekerasan berbasis gender.

“Jika sistem satu layanan ini benar-benar diterapkan dengan baik, itu akan menjadi tonggak penting dalam sejarah perlindungan perempuan dan anak di Kota Prabumulih.

Kita sangat mendukung dan siap bersinergi untuk sosialisasi ke masyarakat,” ujar Deliani SPd mantan anggota DPRD Kota Prabumulih. (abu)

Kategori :