Mesin motor listrik memiliki karakteristik torsi instan. Artinya, begitu throttle (gas) diputar, motor akan langsung merespons dengan akselerasi yang cepat.
Jika tidak terbiasa, pengendara bisa kehilangan keseimbangan atau terkaget saat start.
Tomy Haryanto, Safety Riding & Community Advisor Astra Motor Sumsel, menyarankan teknik khusus bagi pemula, seperti menarik throttle perlahan sembari menahan rem belakang, lalu lepaskan secara bertahap untuk menciptakan laju yang halus.
BACA JUGA:Suzuki e Vitara Siap Dijual Awal 2026 di Indonesia: SUV Listrik Canggih Penantang BYD hingga Chery.
BACA JUGA:Toyota bZ4X Buatan Lokal Siap Rilis, Harga Lebih Terjangkau?
Selain itu, perlu diperhatikan saat melintasi tanjakan. Karena torsi motor listrik bersifat linear, dibutuhkan kecepatan awal (momentum) agar motor tidak kehilangan tenaga di tengah tanjakan.
Tidak kalah penting, manfaatkan mode berkendara yang disediakan. Saat ingin lebih hemat daya, gunakan mode Eco. Tapi saat butuh tenaga lebih seperti menyalip atau menanjak, pindah ke mode Sport atau Normal.
4. Rencanakan Rute dan Perjalanan Sesuai Kapasitas Baterai
Kunci utama kenyamanan berkendara motor listrik adalah perencanaan yang matang.
BACA JUGA:CRF250: Motor Petualang Honda yang Bukan Cuma Gagah di Tampilan
BACA JUGA:Rp 1,9 Miliar Dapat Apa? Ini Isi Lengkap Ford Mustang EcoBoost Fastback 2025.
Berbeda dengan motor bensin yang stasiun pengisiannya banyak, motor listrik masih mengandalkan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang belum merata di semua wilayah.
Sebelum berangkat, pastikan untuk memeriksa kondisi baterai. Jangan memaksakan perjalanan jauh jika daya tinggal sedikit.
Aplikasi seperti Google Maps atau aplikasi SPKLU nasional bisa membantu dalam merencanakan titik-titik pengisian ulang.
Untuk pemilik Honda EM1 e: misalnya, jangkauan maksimalnya sekitar 245 km dalam kondisi penuh.
BACA JUGA:Rayakan 55 Tahun, Astra Motor Gandeng Komunitas Difabel Olah Botol Plastik Jadi Produk Kreatif