Wilayah yang diusulkan untuk Sulawesi Timur ternyata tidak memenuhi standar luas minimal yang ditetapkan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan 17 Kabupaten dan Kota Baru Menjawab Kebutuhan Warga
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jambi: Wacana Pembentukan Kabupaten Sungai Bahar Memiliki SDA yang Melimpah
Hal ini menjadi salah satu penghalang utama dalam proses pemekaran.
Aspek Ekonomi
Kemandirian ekonomi menjadi tantangan besar bagi usulan pemekaran ini.
Banyak kabupaten di Sulawesi Timur yang masih bergantung pada pusat-pusat ekonomi utama di wilayah Sulawesi Tengah.
Ketergantungan ini menunjukkan bahwa daerah-daerah tersebut belum mampu berdiri sendiri secara finansial, sehingga dinilai belum layak untuk menjadi bagian dari provinsi baru.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jambi: Wacana Pembentukan Kota Muaro Bungo Menjadi Pusat Perekonomian Baru
Akses Layanan Publik dan Infrastruktur
Pemekaran wilayah bertujuan untuk meningkatkan akses layanan publik dan pembangunan infrastruktur.
Namun, analisis terhadap wilayah yang diusulkan menunjukkan bahwa kebutuhan dasar ini belum terpenuhi secara optimal.
Kurangnya akses jalan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan menjadi hambatan signifikan bagi pemekaran Sulawesi Timur.
Partisipasi dan Konsensus Masyarakat
Proses pemekaran wilayah juga memerlukan dukungan dan kesepakatan dari masyarakat setempat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jambi: Wacana Pembentukan Kota Bangko Memiliki Infrastruktur yang Cukup Memadai
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jambi: Wacana Pembentukan Kabupaten Gunung Masurai Andalkan Lokasi Wisata Alam
Dalam kasus Sulawesi Timur, tidak semua pihak memberikan dukungan penuh terhadap usulan ini.