Mereka juga memanfaatkan kemasan estetik dan strategi pemasaran berbasis konten video pendek untuk menjangkau pelanggan muda.
“Kalau ditanya omzet, sekarang saya bisa jual hampir 300 kotak per minggu.
Awalnya cuma buat teman-teman, sekarang udah kirim ke luar kota,” ungkap Farah, pemilik "KukusLumer.id", sebuah UMKM baru di Bekasi.
Meski banyak varian bermunculan, sejumlah pelaku usaha tetap ingin menjaga identitas rasa asli dari bolu kukus ketan hitam.
Mereka menyayangkan jika ada produsen yang terlalu banyak menambahkan pemanis atau pewarna buatan.
"Kami ingin tetap mempertahankan rasa alami ketan hitam dan keju asli. Jangan sampai tren ini malah merusak nilai gizi dan kualitas makanan tradisional kita," ujar Amanda.
Dengan perpaduan rasa autentik dan tampilan kekinian, bolu kukus ketan hitam keju lumer seolah menjadi simbol bagaimana kuliner tradisional Indonesia bisa terus berkembang tanpa kehilangan jati dirinya.