BACA JUGA:Motor Berteknologi Tinggi dan Skutik Terlaris Honda BeAT Hadir di GIIAS 2025
Sebaliknya, bus Tentrem-Wintrone diprediksi berada di kisaran Rp 3,5 hingga 4,5 miliar tergantung spesifikasi.
Tak kalah penting, karena semua komponennya berbasis lokal, maka dukungan purnajual (after sales) jadi jauh lebih mudah dan cepat.
Tak perlu menunggu komponen impor, serta bisa mengandalkan teknisi dalam negeri.
Dukungan Pemerintah dan Masa Depan Transportasi Listrik
BACA JUGA:Mercedes-AMG CLE 53 Cabriolet 2025: Perpaduan Liar Antara Kecepatan dan Teknologi tampa Kompetitor
BACA JUGA:#Cari_Aman Pakai Motor Listrik: 5 Cara Cerdas dari Astra Motor Sumsel
Langkah Tentrem dan Wintrone ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang terus mendorong elektrifikasi di sektor transportasi.
Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Indonesia menargetkan setidaknya 51.000 unit bus listrik beroperasi di seluruh Indonesia pada tahun 2030.
Sejumlah proyek seperti Transjakarta, Trans Semarang, Trans Metro Bandung, hingga BRT di Bali dan Medan kini mulai mengadopsi armada listrik.
Dengan hadirnya pemain lokal seperti Wintrone dan Tentrem, pengadaan bus listrik di masa depan bisa lebih cepat dan murah tanpa harus bergantung pada produk luar negeri.
BACA JUGA:Baru Beralih ke Motor Listrik? Ini 5 Tips #Cari_Aman dari Astra Motor Sumsel
BACA JUGA:Toyota Corolla Altis GR Sport HEV 2025: Sedan Hybrid Sporty yang Siap Ganggu Dominasi Civic RS.
Uji Coba dan Sertifikasi
Bus ini dikabarkan sedang menjalani uji coba jalan dan homologasi untuk mendapatkan sertifikasi laik jalan dari Kementerian Perhubungan.
Proses ini penting agar bus bisa digunakan secara resmi oleh operator transportasi publik.