Dengan kemampuan membawa barang dan mengisi daya perangkat, Modultrax dapat mendukung UMKM di desa terpencil.
Ke depan, ITB berencana mengembangkan varian Modultrax dengan kapasitas baterai lebih besar, penambahan fitur konektivitas IoT, hingga sistem navigasi GPS untuk memperluas fungsionalitas.
Dampak pada Industrialisasi Kendaraan Listrik Indonesia
BACA JUGA:Kolaborasi TMI, Fincantieri, dan Italdesign Lahirkan Mobil Nasional Baru
BACA JUGA:Motor Berteknologi Tinggi dan Skutik Terlaris Honda BeAT Hadir di GIIAS 2025
Modultrax bukan sekadar prototipe akademis.
Produk ini menjadi contoh konkret bahwa riset perguruan tinggi bisa melahirkan inovasi yang siap diproduksi massal.
Dengan TKDN tinggi, teknologi ramah lingkungan, dan desain fleksibel, Modultrax berpotensi masuk ke pasar komersial, baik untuk kebutuhan sipil maupun instansi pemerintah.
Lebih jauh, kehadiran Modultrax ikut memperkuat ekosistem industrialisasi kendaraan listrik nasional.
BACA JUGA:Hindari Kecelakaan Lalu Lintas, Ini Tips dari Honda Astra Motor untuk Pengendara Motor
BACA JUGA:Mercedes-AMG CLE 53 Cabriolet 2025: Perpaduan Liar Antara Kecepatan dan Teknologi tampa Kompetitor
Penggunaan komponen lokal mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, mengurangi ketergantungan impor, serta membuka lapangan kerja di sektor manufaktur.
Pameran KSTI 2025 menjadi panggung penting bagi ITB untuk memperkenalkan Modultrax, motor listrik modular serbaguna yang dirancang untuk menjawab tantangan mobilitas di wilayah pelosok Indonesia.
Dengan desain yang adaptif, teknologi ramah lingkungan, TKDN tinggi, dan potensi penerapan di berbagai sektor, Modultrax layak disebut sebagai salah satu inovasi strategis menuju kemandirian teknologi kendaraan listrik nasional.
Inovasi ini membuktikan bahwa sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah dapat menghasilkan solusi konkret untuk masalah mobilitas dan energi di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi bangsa dalam peta industri kendaraan listrik global.