Menurut data pencarian kuliner di media sosial dan aplikasi pemesanan makanan, bakwan jagung tetap menjadi salah satu gorengan terpopuler, bersanding dengan tempe mendoan, tahu isi, dan pisang goreng.
Di platform TikTok, tagar #BakwanJagung telah ditonton lebih dari 50 juta kali, menandakan tingginya minat masyarakat terhadap camilan ini.
Siti Mariam (42), penjual gorengan keliling di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, mengaku bakwan jagung termasuk produk yang paling cepat habis.
“Biasanya saya bawa 40 potong bakwan jagung setiap sore.
BACA JUGA:Kue Srikaya, Warisan Rasa Tradisional yang Kembali Diminati
BACA JUGA:Tahu Isi Pedas : Camilan Kekinian yang Menggoyang Lidah
Habis terus. Banyak yang suka karena rasanya gurih dan cocok dimakan pakai cabai rawit,” katanya.
Sementara itu, di restoran-restoran modern, bakwan jagung juga mulai naik kelas.
Diadaptasi dengan sentuhan kontemporer, bakwan jagung kini hadir dengan variasi seperti bakwan jagung keju, spicy corn fritter with mayo dip, atau bahkan versi vegan tanpa telur dan terigu.
Bakwan jagung bukan hanya sekadar camilan, tapi juga menjadi produk ekonomi yang menjanjikan.
Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadikan bakwan jagung sebagai menu utama dalam usaha katering, gorengan kaki lima, hingga frozen food rumahan.