-Komponen Shine 100 sudah diproduksi massal dalam jumlah besar di India. Artinya, biaya per unit menjadi sangat rendah.
-Harga Jual Terjangkau
-Dengan modal produksi murah, Honda bisa menetapkan harga jual yang kompetitif, bahkan mendekati motor bensin entry-level.
BACA JUGA:GAC Indonesia Kuasai Pasar EV GIIAS 2025 Lewat AION UT dan AION VBACA JUGA:PCX160 Roadsync Jadi Primadona di GIIAS 2025, Disusul Honda Stylo 160 dan Vario Series
-Perawatan Lebih Mudah
-Banyak komponen yang sama dengan versi bensin, sehingga bengkel lokal tidak perlu investasi besar untuk melayani perbaikan.
-Penerimaan Pasar Lebih Cepat
-Konsumen akan lebih percaya pada produk baru jika tampilannya tidak asing dan reputasinya sudah terbentuk.
BACA JUGA:Maxus MIFA 9: MPV Listrik Rp 888 Juta dengan Rasa Jet Pribadi!
BACA JUGA:Adu Canggih: Nissan e-4ORCE Tantang Mitsubishi Destinator di Era SUV Elektrifikasi
Spesifikasi yang Mungkin Diusung
Memang belum ada konfirmasi resmi, namun jika melihat tren motor listrik entry-level di India, Shine EV kemungkinan akan mengusung spesifikasi seperti ini:
-Kecepatan Maksimum: 50–70 km/jam, cukup untuk kebutuhan harian di perkotaan dan pedesaan.
-Baterai: Kapasitas sekitar 2–3 kWh, dengan jarak tempuh 70–100 km per pengisian penuh.
-Waktu Pengisian: 3–5 jam menggunakan charger rumah standar.
BACA JUGA:Bukan dari Cina atau Eropa, Ini Bus Listrik Full Indonesia: Tentrem x Wintrone