Melihat potensi ekonomi dan nilai budaya yang tinggi, pemerintah daerah Jawa Barat juga berupaya melestarikan dan mempromosikan Colenak sebagai bagian dari warisan kuliner.
Dinas Pariwisata Jawa Barat kerap menjadikan Colenak sebagai salah satu sajian utama dalam festival kuliner maupun acara kenegaraan.
“Kami ingin memastikan bahwa makanan seperti Colenak tidak hilang ditelan zaman.
Oleh karena itu, kami mendorong pelaku UMKM untuk mengembangkan produk turunan dari Colenak, bahkan untuk ekspor,” kata Kepala Dinas Pariwisata Jabar, Ahmad Rizal.
Selain itu, beberapa sekolah kejuruan di Bandung mulai memasukkan pembuatan Colenak dalam kurikulum tata boga mereka, sebagai bentuk edukasi terhadap generasi muda tentang pentingnya menjaga kekayaan kuliner lokal.
Colenak bukan sekadar makanan pencuci mulut, tapi juga cerminan dari budaya dan sejarah masyarakat Sunda.
Keberadaannya yang tetap eksis di tengah perubahan zaman menunjukkan bahwa kuliner tradisional masih memiliki tempat dan potensi besar untuk dikembangkan.
Dalam setiap gigitan Colenak, tersimpan kehangatan masa lalu, semangat pelestarian, dan inovasi masa kini.
Masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah memiliki peran penting untuk terus menjaga agar Colenak dan makanan tradisional lainnya tetap hidup dan dinikmati oleh generasi yang akan datang.