Lampong Sagu : Menjaga Warisan Kuliner dan Potensi Ekonomi Lokal

Nikmati kelezatan Lampong Sagu, warisan kuliner khas Lampung yang dibuat dengan bahan alami dan resep tradisional.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID - Lampong Sagu merupakan salah satu produk kuliner khas dari Provinsi Lampung yang semakin mendapat perhatian sebagai bagian dari kekayaan budaya dan sumber penghidupan masyarakat setempat.
Sagu yang diolah secara tradisional ini bukan hanya menjadi makanan favorit, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan potensi ekonomi yang menjanjikan.
Lampong Sagu berasal dari kata “Lampung” yang merupakan nama provinsi di Pulau Sumatera dan “Sagu”, sejenis makanan yang dibuat dari bahan dasar pati yang berasal dari pohon sagu.
Di Lampung, sagu telah menjadi bagian dari pola makan masyarakat sejak lama, terutama di daerah-daerah yang memiliki pohon sagu melimpah.
BACA JUGA:Lontong Padang, Warisan Kuliner yang Menggugah Selera dari Ranah Minang
BACA JUGA:Lamang Tapai : Warisan Kuliner Tradisional yang Menggoda Lidah
Pohon sagu tumbuh subur di wilayah rawa dan daerah pesisir Lampung.
Oleh masyarakat setempat, sagu diolah menjadi berbagai makanan seperti kue, bubur, dan bahkan bahan dasar untuk mie dan kerupuk.
Namun, Lampong Sagu yang khas biasanya berupa kue tradisional yang dibuat dari tepung sagu, gula, dan bahan alami lainnya yang memberikan cita rasa manis dan kenyal yang unik.
Produksi Lampong Sagu masih dilakukan secara tradisional oleh para pengrajin dan ibu-ibu rumah tangga di beberapa kabupaten di Lampung, seperti Lampung Timur dan Lampung Selatan.
BACA JUGA:Ikan Asam Padeh : Kuliner Khas Minang yang Menggoda Selera
BACA JUGA:Gulai Tunjang : Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera dari Sumatera Barat
Proses pembuatan sagu ini melibatkan beberapa tahap yang cukup rumit dan membutuhkan ketelatenan.
Pertama-tama, batang pohon sagu dipanen dan diparut untuk mengambil pati yang terkandung di dalamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: