Selain itu, sektor perikanan juga berperan penting dalam menopang ekonomi masyarakat, terutama dengan adanya potensi perikanan darat dan budidaya air tawar yang terus berkembang.
Menurut beberapa tokoh masyarakat dan akademisi, dengan adanya pemekaran ini, pemerintah daerah dapat lebih fokus dalam mengembangkan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung sektor unggulan tersebut.
Hal ini mencakup pembangunan irigasi yang lebih baik, peningkatan akses pasar bagi petani dan nelayan, serta penyediaan fasilitas pendukung seperti pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha lokal.
Tantangan Pemekaran Wilayah
Meski pemekaran ini membawa banyak harapan, sejumlah tantangan tetap harus dihadapi.
Salah satu tantangan utama adalah kesiapan infrastruktur dan administrasi pemerintahan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Lampung: Wacana Pembentukan Kabupaten Lampung Tenggara Andalkan Sektor Pertanian
Sebagai calon daerah otonomi baru, Cukuh Bandak harus memiliki perangkat pemerintahan yang siap beroperasi secara mandiri, termasuk dalam aspek pengelolaan anggaran dan pelayanan publik.
Selain itu, adanya moratorium pemekaran daerah yang masih berlaku menjadi tantangan tersendiri bagi realisasi rencana ini.
Aspek Pertimbangan Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat masih mempertimbangkan berbagai aspek sebelum memberikan izin pemekaran, termasuk aspek kesiapan finansial, efisiensi pemerintahan, serta dampak sosial-ekonomi bagi daerah induk dan calon kabupaten baru.
Namun, berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, akademisi, hingga kelompok petani dan nelayan, terus memberikan dukungan agar rencana ini dapat terealisasi.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Lampung: Wacana Pembentukan 8 Kabupaten Baru Untuk Optimalkan Potensi Daerah
Mereka menilai bahwa pemekaran ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.