PALPOS.ID–Dalam setiap operasi pengamanan skala besar, ada satu kendaraan yang hampir selalu menarik perhatian publik: Barracuda 4×4 milik Korps Brimob Polri.
Kendaraan taktis lapis baja ini kerap terlihat di berbagai momen krusial, mulai dari pengendalian massa, operasi kontra-terorisme, hingga misi penyelamatan.
Bagi sebagian masyarakat, kehadiran Barracuda sudah identik dengan citra Brimob sebagai pasukan elit kepolisian yang siap menghadapi situasi berisiko tinggi.
Namun, tahukah Anda bahwa Barracuda sebenarnya bukan kendaraan militer murni?
BACA JUGA:Lebih Hemat BBM dari Hybrid Biasa, Ini Keunggulan JAECOO J7 SHS
BACA JUGA:Cara Dapatkan Honda BeAT Treasure Island, Motor Edisi Spesial yang Tidak Dijual Bebas
Kendaraan ini diproduksi oleh Doosan Infracore, sebuah perusahaan asal Korea Selatan, dengan desain yang diadaptasi dari rantis Radpanzer TM-170 buatan Thyssen Henschel Jerman.
Meskipun berstatus non-militer, spesifikasinya justru mendekati standar kendaraan perang.
Sejarah Singkat Barracuda: Dari Jerman ke Korea, Lalu ke Indonesia
Kelahiran Barracuda berawal dari TM-170, rantis buatan Jerman yang cukup populer di era 1980-an.
BACA JUGA:Harga Honda Beat Terbaru 2025: Intip Varian dan Fitur Unggulannya !
BACA JUGA:Aston Martin AMB 001: Motor Mewah Rp 3,8 Miliar dengan Performa Supercar
Kendaraan tersebut dikenal tangguh namun akhirnya produksinya dihentikan setelah Thyssen Henschel diakuisisi Rheinmetall.
Melihat potensi pasar, Doosan Infracore dari Korea Selatan kemudian mengambil inspirasi dari TM-170 dan mengembangkan versi baru dengan sejumlah peningkatan, yang akhirnya dikenal sebagai Barracuda 4×4.
Indonesia menjadi salah satu negara yang mengimpor kendaraan ini.