PALPOS.ID – Nyamuk Aedes aegypti kembali menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kota Lubuklinggau.
Sepanjang Januari hingga September 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lubuklinggau mencatat sedikitnya 296 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tersebar di delapan kecamatan.
Kepala Dinkes Lubuklinggau, Erwin Armeidi, menjelaskan dari jumlah laporan yang masuk ke Dinkes persebaran kasus cukup merata di delapan kecamatan yang ada.
"Di Kecamatan Lubuklinggau Timur I tercatat 56 kasus, Timur II 31 kasus, Selatan I 35 kasus, Selatan II 68 kasus, Barat I 36 kasus, Barat II 18 kasus, Utara I 28 kasus, dan Utara II 34 kasus," rinci Erwin.
BACA JUGA:Tersandung Kasus Asusila, Oknum Guru SMP di Lubuklinggau Terancam Dipecat
Angka tersebut dinilai cukup tinggi dan menjadi alarm peringatan bagi masyarakat.
Lonjakan kasus DBD ini menurut Erwin, harus diwaspadai seluruh lapisan masyarakat.
“Kami mengimbau warga agar menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Plus-nya adalah menjaga pola hidup sehat, menggunakan lotion anti nyamuk, dan memasang kelambu saat tidur,” ujarnya.
BACA JUGA:Polisi Periksa 3 Saksi Dalam Kasus Oknum Guru Diduga Pedofilia
BACA JUGA:Tersandung Kasus Asusila, Begini Nasib Oknum Guru BK di Lubuklinggau
Selain itu, tambah Erwin, untuk menjaga imun tubuh selain menjaga pola makan, olahraga rutin juga dapat membantu meningkatkan imun tubuh.
Masyarakat juga diminta lebih peka terhadap gejala awal DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, serta timbulnya bintik merah di kulit.
Jika mengalami tanda-tanda tersebut, warga diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.
Erwin juga membagikan 4 tips ampuh menghindari ancaman DBD.
BACA JUGA:Heboh, Oknum Guru BK SMP diduga Pedofilia
BACA JUGA:Pencairan TPG Tak Ada Kejelasan, Ratusan Guru Agama di Kota Lubuklinggau Resah
1. Tidak bergantung pada Fogging yang dilakukan oleh pemerintah untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti, melainkan lebih memprioritaskan menjaga lingkungan bebas genangan air.
2. Menaburkan larvasida (bubuk abate) di bak mandi atau tempat penampungan air yang sulit dikuras.
3. Menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur.
4. Segera ke puskesmas atau rumah sakit jika mengalami gejala DBD.
Dengan melaksanakan 4 tips penting itu, Erwin yakin kasus DBD di Kota Lubuklinggau dapat diminimalisir bahkan sampai Zerro DBD. (yat)