BANYUASIN, PALPOS.ID – Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, menjadi saksi pertemuan bersejarah antara Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dengan para Kyai, tokoh agama, guru ngaji, petani, serta ribuan santri, Kamis (25/9/2025).
Gubernur Sumsel H. Herman Deru hadir mendampingi agenda silaturahmi tersebut.
Kegiatan ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat Banyuasin yang sejak lama menantikan kehadiran Wapres.
Para santriwan dan santriwati pun tak kalah antusias menyambut tokoh nasional yang hadir untuk memberi arahan.
BACA JUGA:Herman Deru Paparkan Program Pesantren, Sumsel Melaju ke Tiga Besar Pesantren Award 2025
BACA JUGA:Wagub Cik Ujang Lepas 433 Jemaah Umrah, Apresiasi Kolaborasi Travel Amphuri
Dalam kesempatan itu, Gibran mengapresiasi dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program swasembada pangan.
Menurutnya, sinergi ini penting mengingat Banyuasin dikenal sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional.
“Program swasembada pangan harus terus dijalankan dengan monitoring yang ketat. Kita harapkan kualitas dan produktivitas pertanian semakin meningkat,” kata Gibran.
Ia juga menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam sektor pertanian.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Sumsel Tegaskan Komitmen Layanan Hukum Cepat dan Efisien melalui Apostille
Dengan dukungan teknologi modern, para santri diharapkan bisa berkontribusi nyata dalam memajukan bidang pertanian.
“Santri harus punya bekal ilmu agama yang kuat, tapi juga wajib melek teknologi.
Saya harap pesantren seperti Bahrul Ulum bisa ikut pelatihan AI agar tidak tertinggal perkembangan zaman,” tegasnya.
Wapres menambahkan, keterlibatan santri dalam teknologi pertanian modern bisa diwujudkan dengan memanfaatkan drone, sistem digital, hingga kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi kerja petani.
BACA JUGA:Kerupuk dan Gula Aren Sumsel Tembus Pasar Taiwan, Wagub Cik Ujang Dorong UMKM Go Global
Di sisi lain, Herman Deru mengaku bangga dengan keberadaan Ponpes Bahrul Ulum yang dianggap mampu memadukan pendidikan agama dan pendidikan umum secara harmonis.
Menurutnya, kolaborasi tersebut menjadi model yang patut ditiru pesantren lain di Sumsel.
“Ponpes ini terkenal karena mampu menyeimbangkan ajaran agama dengan ilmu modern.
Kehadiran Wapres semakin menguatkan semangat para santri dan masyarakat,” ujar Herman Deru.
Ia juga mengingatkan bahwa Sumsel telah mencatat sejarah sebagai daerah dengan pelatihan AI terbesar di dunia.
Rekor tersebut diukir melalui pelatihan bagi 25.000 guru yang dicatat oleh Guinness World Records.
“Kami ingin semangat inovasi ini terus menular ke seluruh elemen masyarakat, termasuk pesantren,” tambahnya.
Dengan adanya kunjungan ini, Herman Deru berharap pesantren di Sumsel dapat terus menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi yang berakhlak sekaligus berdaya saing di era digital.