Masukkan telur, orak-arik hingga matang.
Tambahkan buncis dan cabai merah. Aduk rata.
Beri garam, merica, dan kaldu bubuk sesuai selera.
Tumis hingga buncis setengah matang (masih renyah), angkat dan sajikan hangat.
“Triknya ada di tingkat kematangan buncis,” kata Chef Intan Mahesa, seorang juru masak rumahan yang aktif membagikan resep di media sosial.
“Jangan terlalu lama menumis buncis agar tetap renyah dan gizinya tidak hilang.”
Meski identik dengan masakan sederhana, banyak inovasi yang bisa diterapkan pada tumis buncis telur. Misalnya dengan menambahkan bahan lain seperti udang, ayam cincang, jamur, atau bahkan tahu.
Beberapa variasi modern juga menambahkan saus tiram atau kecap asin untuk rasa yang lebih kaya.
Di platform TikTok, resep tumis buncis telur dengan tambahan keju dan butter sempat viral beberapa waktu lalu.
Hal ini membuktikan bahwa meskipun klasik, tumis buncis telur masih bisa tampil kekinian dan digemari generasi muda.
"Saya suka eksperimen," ujar Rafi, seorang food content creator asal Bandung. "Tumis buncis telur bisa jadi menu meal-prep juga karena tahan disimpan di kulkas dan tinggal dipanaskan."
Tumis buncis telur bukan hanya cocok untuk makan siang di rumah, tapi juga bisa menjadi bekal anak ke sekolah atau bahkan sajian di acara keluarga.
Sifatnya yang fleksibel membuatnya bisa dipadukan dengan berbagai lauk lain seperti ayam goreng, tempe bacem, atau sambal terasi.
Di banyak warung makan, menu ini juga mulai sering disajikan karena banyak peminatnya. Selain karena harganya terjangkau, rasanya pun tidak kalah dibandingkan dengan lauk lainnya.
Di era modern seperti sekarang, banyak hal berubah dengan cepat, termasuk dalam urusan makanan.
Namun, tumis buncis telur tetap bertahan sebagai pilihan utama karena kesederhanaan dan kelezatannya.