Dengan bakso goreng, konsumen dapat menikmati jajanan tanpa perlu menggunakan kuah, sehingga mudah dinikmati saat berjalan atau dibawa sebagai bekal.
Pembuatan bakso goreng diawali dengan proses pembuatan bakso biasa. Daging sapi atau ayam digiling bersama bumbu seperti bawang putih, merica, dan garam, lalu dicampur dengan tepung tapioka agar adonan kenyal. Adonan dibentuk bulat kemudian direbus sampai matang.
Setelah itu, bakso matang tersebut digoreng dalam minyak panas hingga berwarna coklat keemasan dengan lapisan luar yang renyah.
Beberapa pedagang menambahkan balutan tepung berbumbu sebelum menggoreng untuk meningkatkan kerenyahan dan cita rasa. Hasilnya adalah bakso dengan tekstur luar garing, dan dalam yang lembut serta kenyal.
Fenomena bakso goreng mendorong pelaku usaha kuliner untuk berinovasi. Saat ini, bakso goreng hadir dalam berbagai varian isian, mulai dari keju mozarella, telur puyuh, hingga sambal pedas yang menggugah selera.
Ada juga bakso goreng isi daging ayam atau udang, memberikan pilihan rasa yang lebih beragam.
Penyajian bakso goreng pun makin kreatif. Ada yang menyajikan dalam bentuk tusuk sate agar praktis, ada pula yang menyediakan saus pelengkap seperti saus sambal, saus kacang, hingga mayones pedas.
Media sosial pun berperan besar dalam menyebarkan tren ini, di mana banyak food blogger membagikan video dan foto bakso goreng dengan berbagai topping dan isian yang menggoda.
Bakso goreng menjadi viral karena kemudahan akses dan daya tarik visualnya.
Video bakso goreng sedang digoreng atau saat keju mozarella meleleh saat digigit menjadi tontonan yang sangat populer di Instagram, TikTok, dan YouTube. Hashtag #baksogoreng menjadi trending dan mendorong banyak orang mencoba dan membuka usaha serupa.
Media sosial menjadi katalisator utama tren kuliner ini, tidak hanya sebagai tempat promosi tapi juga sebagai platform edukasi bagi para pedagang kecil untuk mengembangkan produk mereka dengan sentuhan modern dan kreatif.
Pertumbuhan popularitas bakso goreng membuka peluang bisnis baru, terutama bagi pelaku UMKM.
Modal awal yang relatif kecil dan metode pembuatan yang sederhana membuat bakso goreng mudah dijalankan sebagai usaha rumahan atau kaki lima.
Banyak penjual yang berhasil mengembangkan usaha mereka hingga memiliki outlet permanen dan sistem penjualan online.
Bahkan beberapa pelaku usaha memproduksi bakso goreng frozen yang siap goreng, sehingga konsumen bisa menikmati kapan saja tanpa repot.
Fenomena ini juga membantu menggerakkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan memperkuat jaringan pemasok bahan baku seperti daging dan tepung.