Ibu kota direncanakan berada di Boking, yang strategis dan memiliki potensi untuk berkembang sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi.
Usulan pemekaran ini mendapat dukungan luas dari masyarakat setempat.
Tokoh-tokoh adat, pemuda, dan perempuan telah menyuarakan pentingnya pembentukan Kabupaten Amanatun untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Yusinta Syarief Nenobahan, seorang tokoh perempuan muda NTT, menekankan bahwa pemekaran wilayah bukan sekadar urusan administratif dan politik, tetapi juga membutuhkan kesiapan sosial dan konsolidasi dari akar rumput hingga ke tingkat pusat.
Meskipun dukungan masyarakat kuat, proses pemekaran menghadapi tantangan, terutama karena moratorium pembentukan DOB yang masih berlaku di tingkat nasional.
Namun, pemerintah daerah dan para pendukung terus mengupayakan agar usulan ini dapat dipertimbangkan kembali oleh pemerintah pusat.
Calon Bupati dan Wakil Bupati TTS periode 2024-2029, Danial Oematan dan Uksam Selan, bahkan menargetkan penyelesaian proses pemekaran dalam waktu satu tahun sesuai visi-misi mereka.
Manfaat Pemekaran
Pembentukan Kabupaten Amanatun diharapkan membawa berbagai manfaat, antara lain:
Peningkatan Pelayanan Publik:
Dengan pemerintahan yang lebih dekat, diharapkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan administrasi menjadi lebih cepat dan efisien.
Pembangunan Infrastruktur:
Pemekaran dapat memicu pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.
Pemberdayaan Ekonomi Lokal:
Dengan otonomi yang lebih besar, daerah dapat mengembangkan potensi ekonomi lokal, termasuk pertanian, peternakan, dan pariwisata.