Ketoprak, Seni Tradisi Betawi yang Tetap Hidup di Era Modern

Jumat 24-10-2025,10:22 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Menurut Rina, seorang sutradara ketoprak muda, hal ini menjadi strategi penting agar kesenian tradisional tidak punah.

BACA JUGA:Ayam Goreng Bawang Putih : Cita Rasa Sederhana yang Menggoda Lidah Nusantara

BACA JUGA:Rawon : Si Hitam Legendaris Dari Jawa Timur Yang Mendunia

“Kami sadar, generasi sekarang lebih sering menonton melalui layar. Jadi kami membuat pertunjukan ketoprak yang juga cocok untuk ditonton secara virtual, tanpa mengurangi esensi tradisionalnya,” jelas Rina.

Pihak komunitas seni pun gencar mengadakan workshop dan pelatihan untuk generasi muda. Tujuannya agar anak-anak dan remaja mengenal seni tradisional sejak dini.

Di beberapa sekolah di Jakarta, ketoprak sudah menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler seni budaya.

Anak-anak diajarkan cara memainkan alat musik tradisional, menari, serta berakting sesuai karakter tokoh dalam cerita ketoprak.

“Awalnya mereka merasa grogi dan canggung. Namun setelah beberapa sesi latihan, mereka mulai menikmati prosesnya dan bahkan berani tampil di depan teman-temannya.

Ini membuktikan bahwa ketoprak masih relevan dan bisa diterima oleh generasi muda,” ungkap Andi, guru seni di salah satu SMA di Jakarta.

Selain sebagai media hiburan, ketoprak juga memiliki nilai edukatif dan sosial. Cerita yang dibawakan sering menekankan pentingnya persatuan, kejujuran, keberanian, serta menghargai orang tua dan sesama.

Di beberapa pertunjukan, ada juga kritik sosial terhadap fenomena modern, misalnya tentang korupsi, kesenjangan sosial, atau dampak negatif penggunaan gadget.

Hal ini menjadikan ketoprak tidak hanya sebagai tontonan, tetapi juga refleksi kehidupan masyarakat.

Namun, seperti halnya kesenian tradisional lain, ketoprak menghadapi tantangan besar.

Persaingan dengan hiburan modern seperti film, televisi, dan platform digital membuat ketoprak harus berinovasi agar tetap diminati.

Selain itu, regenerasi pemain menjadi isu penting karena banyak pemain senior yang mulai berusia lanjut, sementara minat generasi muda untuk belajar ketoprak masih terbatas.

Untuk itu, beberapa kelompok ketoprak mencoba melakukan inovasi tanpa meninggalkan akar tradisi.

Kategori :