Kue Putu, Manisan Tradisional yang Tetap Memikat Lidah Generasi Milenial

Sabtu 25-10-2025,08:30 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

“Orang-orang suka kue putu karena rasanya autentik dan nostalgia, tapi mereka juga ingin sesuatu yang berbeda.

BACA JUGA:Otak-Otak : Kuliner Tradisional yang Tetap Eksis dan Digemari dari Masa ke Masa

BACA JUGA:Ayam Goreng Bawang Putih : Cita Rasa Sederhana yang Menggoda Lidah Nusantara

Maka lahirlah inovasi-inovasi baru, seperti kue putu warna-warni atau versi mini untuk anak-anak,” ujar Andi Prasetyo, pemilik kafe yang mengusung konsep jajanan tradisional.

Selain menjadi jajanan sehari-hari, kue putu juga semakin dikenal sebagai ikon kuliner lokal. Banyak pemerintah daerah, terutama di Jawa, mulai mempromosikan kue putu sebagai bagian dari destinasi wisata kuliner.

Festival kuliner tradisional sering menampilkan kue putu sebagai daya tarik utama karena tampilannya yang menarik dan rasa yang khas.

Di Yogyakarta, misalnya, wisatawan dapat melihat langsung proses pembuatan kue putu di pasar-pasar tradisional atau gerai khusus yang menyajikan jajanan ini.

Wisatawan pun diajak belajar cara mengukus kue putu sendiri dan mencicipi kue putu hangat langsung dari kukusan.

Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang otentik, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya kuliner Indonesia.

Kue putu juga membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat. Banyak pengusaha kecil dan UMKM yang memanfaatkan jajanan tradisional ini sebagai sumber penghasilan.

Modal awal yang relatif kecil dan bahan baku yang mudah didapat membuat kue putu menjadi usaha yang menjanjikan.

Selain itu, tren makanan sehat juga membuka peluang untuk inovasi, seperti kue putu organik atau rendah gula.

Siti Marlina menambahkan, penjualan kue putu tidak hanya mengandalkan lokasi strategis. “Dengan media sosial, sekarang saya bisa menjual kue putu ke luar kota.

Orang-orang suka membeli kue putu sebagai oleh-oleh atau untuk acara spesial,” katanya. Platform digital memang telah menjadi salah satu kunci agar jajanan tradisional tetap relevan di era modern.

Meski populer, kue putu menghadapi tantangan untuk tetap lestari. Salah satunya adalah regenerasi penjual tradisional yang makin menurun karena generasi muda lebih tertarik dengan pekerjaan modern.

Selain itu, kompetisi dengan jajanan modern seperti kue kekinian dan dessert internasional membuat kue putu harus terus berinovasi tanpa kehilangan cita rasa asli.

Kategori :