BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Timur: Wacana Pembentukan 7 Kabupaten Baru Perlu Kajian Mendalam
Sejarah dan Latar Belakang Pemekaran Paser Selatan
Rencana pembentukan Kabupaten Paser Selatan bukanlah hal baru.
Isu ini sudah mencuat sejak awal tahun 2000-an, seiring dengan gelombang pemekaran daerah di Indonesia pasca-reformasi.
Dorongan pemekaran muncul atas dasar berbagai alasan strategis dan struktural, mulai dari kesenjangan pembangunan, jauhnya jarak ke pusat pemerintahan di Tanah Grogot, hingga minimnya akses pelayanan publik dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Tokoh-tokoh masyarakat adat, tokoh agama, dan para kepala desa dari lima kecamatan ini secara konsisten menyuarakan kebutuhan akan pemerintahan yang lebih dekat dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Mereka meyakini bahwa dengan adanya Kabupaten Paser Selatan, potensi wilayah dapat digarap lebih optimal dan pembangunan bisa merata.
Batu Sopang sebagai Calon Ibu Kota: Pusat Strategis yang Tumbuh Pesat
Dipilihnya Batu Sopang sebagai calon ibu kota Kabupaten Paser Selatan bukan tanpa alasan.
Kecamatan ini merupakan salah satu wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di selatan Paser.
Terletak di jalur strategis penghubung Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, Batu Sopang memiliki keunggulan logistik dan aksesibilitas dibandingkan kecamatan lainnya.
Selain itu, Batu Sopang juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar, terutama di sektor pertambangan, kehutanan, dan perkebunan.
Keberadaan perusahaan-perusahaan besar dan pengembangan infrastruktur seperti jalan poros provinsi menjadikan wilayah ini sangat potensial sebagai pusat pemerintahan baru.
Urgensi Pemekaran: Aspirasi Rakyat atau Kepentingan Elit?
Meski mendapat dukungan luas dari masyarakat lokal, isu pemekaran Kabupaten Paser Selatan juga menuai berbagai kritik dan tantangan.