Pemilik kedai, Risa Maulina, mengatakan bahwa kreasi baru tersebut dibuat untuk menjawab tren kuliner kekinian, namun tetap mempertahankan teknik bakar tradisional sehingga cita rasanya tetap otentik.
BACA JUGA:Fenomena Pangsit Chili Oil: Cita Rasa Pedas yang Membuat Ketagihan
BACA JUGA:Fenomena Pangsit Chili Oil : Cita Rasa Pedas yang Membuat Lidah Bergoyang
“Generasi muda suka mencoba hal baru. Jadi kami menggabungkan rasa modern dengan teknik tradisional sate bakar,” ungkapnya.
Sementara itu di Surabaya, festival kuliner yang digelar akhir pekan lalu juga menunjukkan antusiasme besar terhadap sate ayam. Dalam acara tersebut, stan yang menjual sate ayam menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi.
Pengunjung bahkan rela mengantre panjang untuk mencicipi sate ayam Madura yang terkenal dengan cita rasa gurih dan manis khas bumbu kacangnya.
Penyelenggara festival mencatat bahwa menu sate ayam menyumbang hampir 30 persen dari total penjualan makanan selama acara berlangsung.
Popularitas sate ayam juga didukung oleh harga yang relatif terjangkau. Meski harga bahan makanan naik di beberapa wilayah, sate ayam masih dapat dijual dengan harga kompetitif dan terjangkau masyarakat.
Sebagian pedagang menyesuaikan ukuran tusuk atau porsi sambil tetap menjaga kualitas agar tidak mengecewakan pelanggan setia.
Menurut para pengamat kuliner, kemampuan sate ayam untuk tetap bertahan di tengah dinamika harga bahan pokok menunjukkan kuatnya posisi makanan ini dalam budaya makan masyarakat Indonesia.
Di sisi lain, pemerintah daerah di beberapa wilayah mulai melirik potensi ekonomi dari popularitas sate ayam.
Di Yogyakarta, Dinas Perdagangan setempat berencana mengadakan pelatihan bagi pedagang sate untuk meningkatkan standar kebersihan, kualitas bahan, dan teknik pemasaran digital.
Program ini diharapkan dapat membantu para pedagang kecil bersaing di era modern sekaligus menjadikan sate ayam sebagai daya tarik wisata kuliner.
Selain dari aspek ekonomi, meningkatnya popularitas sate ayam juga mencerminkan kebanggaan masyarakat terhadap kuliner lokal.
Di tengah derasnya pengaruh makanan internasional, sate ayam tetap bertahan sebagai salah satu makanan paling digemari di Indonesia.
Keberhasilan kuliner ini mempertahankan eksistensinya menunjukkan bahwa makanan tradisional dapat terus hidup dan berkembang jika dikelola dengan baik, diperkenalkan secara kreatif, dan tetap menjaga cita rasa autentik.