Dari Keraguan Menjadi Keyakinan: Perjalanan Wahyu dan Hafiz Lewat Alfability Menyapa

Selasa 25-11-2025,16:56 WIB
Reporter : Septi
Editor : Dahlia

Hafiz melanjutkan. Gerak tangan dan ekspresinya bercerita banyak, diterjemahkan guru bahasa isyarat yang mengikuti temponya. Sebuah pengalaman yang ia sebut sebagai perjalanan yang membuatnya merasa diterima.

BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Sumsel Ambil Peran dalan Kepengurusan Bakohumas Provinsi Sumsel Periode 2025–2030

BACA JUGA:Herman Deru : Pelabuhan Tanjung Carat Jadi Penentu Masa Depan KEK Tanjung Api-Api

“Saya nyaman bekerja di Alfamart. Teman-teman selalu mendukung. Kalau saya kesulitan, mereka membantu dengan cara yang bisa saya pahami,” ungkapnya.

Di hadapan Wahyu dan Hafiz, para siswa melihat sesuatu yang mungkin belum pernah mereka lihat begitu dekat sebelumnya. Masa depan yang mungkin juga bisa mereka genggam.

Dan pada siang itu, aula SLB Pembina Palembang bukan sekadar tempat berkumpul. Ia menjadi ruang kecil di mana harapan tumbuh, pelan-pelan, namun nyata.

Alfability, Komitmen Inklusivitas dari Alfamart

Wahyu dan Hafiz adalah dua dari ribuan teman disabilitas yang kini dapat bekerja tanpa perbedaan di Alfamart.

Menyambut momentum Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap tiga Desember, Alfamart terus memperkuat komitmennya untuk membuka kesempatan kerja yang setara bagi penyandang disabilitas, sekaligus memberi ruang bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang sesuai kemampuan masing-masing.

Melalui kegiatan Alfability Menyapa, Alfamart menghadirkan kisah-kisah inspiratif ke berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB).

Program ini menjadi jembatan bagi para lulusan SLB yang kini berkarier di Alfamart untuk kembali ke sekolah asal dan berbagi pengalaman kepada adik-adik kelasnya. 

Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu, menyebut bahwa kegiatan ini dirancang untuk menunjukkan bahwa setiap orang memiliki peluang yang sama untuk berkembang, apa pun keterbatasannya.

“Alfability Menyapa hadir di 10 Sekolah Luar Biasa di 10 kota, membawa cerita para lulusan yang kini bekerja di Alfamart.

Kami berharap kisah mereka dapat memotivasi para siswa bahwa keterbatasan bukan hambatan untuk bersaing dan berkontribusi dalam dunia kerja,” jelas Sunu di tempat terpisah.

Pelaksanaan Alfability Menyapa digelar di sepuluh kota, yakni Cilacap, Jakarta, Jambi, Jember, Luwu, Palembang, Parung, Semarang, Banjarmasin, dan Rembang. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung pada rentang 19 hingga 25 November 2025.

Ia menambahkan, rangkaian kunjungan ini menjadi perjalanan menuju puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember mendatang, sekaligus mempertegas bahwa inklusivitas bukan sekadar slogan, tetapi praktik nyata yang berlangsung di Alfamart.

Kategori :